Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona Malang Batu Surabaya Jatim, Jumat 19 Juni 2020, Malang Raya Total Positif 322
Berikut update virus corona di Malang Batu Surabaya Jatim, Jumat 19 Juni 2020, Malang Raya total kasus positif 322 orang.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/
- Berikut update berita terkait corona di Malang, Batu, Surabaya dan Jawa Timur:
1. Rekor baru pasien Covid-19 di Kota Malang

Jumlah kasus positif Covid-19 atau virus corona di Kota Malang dari hari ke hari terus mengalami penambahan.
Dihimpun dari data Covid-19 Kota Malang per tanggal 18 Juni 2020, ada tambahan kasus positif covid-19 baru sebanyak 15 orang.
Jumlah tersebut merupakan rekor baru pasien Covid-19 di Kota Malang yang dihitung per hari.
Kabag Humas Pemerintah Kota Malang, M Nur Widianto menyampaikan, bahwa tambahan kasus tersebut tujuh orang di antaranya berasal dari klaster keluarga.
Hal tersebut membuat, klaster keluarga menjadi salah satu penyebab penyebaran Covid-19.
Oleh karenanya, Pemkot Malang kini sedang berupaya menekan penyebaran dari klaster keluarga tersebut melalui pembentukan tim tracing.
"Lima orang kontak erat dari positif Covid-19 merupakan warga Arjosari. Dan dua orang yang kontak erat positif Covid-19 dari wilayah Kidul Dalem," jelasnya.
Sedangkan delapan orang lainnya masing-masing berasal dari daerah Kebalen Wetan, Purwodadi, Lesanpuro, Purwantoro, Sulfat, Permata Jingga, Jalan Peltu Sujono dan Jalan Rawa Pening.
"Dari delapan orang tersebut, hanya dua orang yang melakukan test swab secara mandiri," tambahnya.
Dari data tersebut, maka total kasus positif Covid-19 hingga Kamis 18 Juni 2020 mencapai 126 orang.
Dengan rincian, 9 orang meninggal dunia, 42 orang sembuh dan 75 lainnya sedang menjalani perawatan.
Sedangkan untuk PDP yang menjalani perawatan sebanyak 106 orang, ODR 2.588 orang, OTG 514 orang dan ODP 39 orang.
2. Ruang Isolasi RSUD Kota Malang Penuh

Bertambahnya kasus positif Covid-19 di Kota Malang membuat ruang isolasi di rumah umum sakit daerah (RSUD) setempat penuh.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bakal merujuk ke rumah sakit swasta jika kasus baru terus meningkat.
“Ada rumah sakit Persada, Panti Nirmala dan Melati Husada. Ada sekitar enam rumah sakit,” ucap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Malang, Husnul Muarif, Kamis (18/6/2020).
Menurut Husnul, 22 kamar isolasi di RSUD Kota Malang kini telah diisi 15 orang.
Sisa kamar yang tersedia akan digunakan untuk mengisolasi tujuh anggota keluarga asal Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang yang terkonfirmasi positif virus corona pada 16 Juni 2020.
“Kalau anggota keluarga dari Mergosono sudah dievakuasi maka penuh kamar isolasinya (di RSUD),” katanya.
Dia mengatakan rumah sakit swasta yang dijadikan alternatif untuk merujuk pasien positif Covid-19 mempunyai lima sampai enam kamar isolasi.
Kriteria pasien yang dirujuk adalah mereka yang tidak mempunyai gejala klinis.
“Kalau ada gejala kami bawa ke rumah sakit rujukan, kalau tidak ada gejala kami bawa ke rumah sakit yang mempunyai ruang isolasi,” jelas Husnul.
Data dari pemerintah mengatakan ada 111 kasus positif di Kota Malang dengan rincian 62 orang dirawat, 38 orang sembuh dan tujuh orang meninggal.
Klaster yang dominan berasal dari keluarga yakni 44 orang.
Husnul mengklaim Satgas kini sedang merupaya menguatkan tracing agar transmisi di klaster keluarga dapat dicegah.
Salah satunya melibatkan rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) agar pasien yang terkonfimasi positif Covid-19 tidak berinteraksi dengan warga yang sehat.
“Jadi semua warga itu harus terlibat di dalam pengawasan agar pasien yang terkonfimasi positif ini tidak keluar dan interaksi dengan warga lain,” tutupnya.
3. GOR Jayabaya Kota Kediri Ditutup Sementara

Area GOR Jayabaya Kota Kediri untuk sementara ditutup dari kegiatan umum. Penutupan dilakukan dengan memasang pagar penutupan jalan akses masuk GOR tersebut, Kamis (18/6/2020).
Sebelum melakukan penutupan petugas memberikan sosialisasi kepada para pedagang yang berjualan di kawasan GOR Jayabaya. Ada puluhan lapak dan tenda yang terpasang di sekitar kawasan GOR Jayabaya.
"Seluruh Kegiatan di Area GOR ditutup sementara demi memutus mata rantai penyebaran corona," kata Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan penutupan kawasan GOR Jayabaya penutupan dilakukan sampai menunggu pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara untuk teknis penataan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di kawasan GOR Jayabaya menjadi wewenang dari Kantor Disbudparpora dan Disperindag Kota Kediri.
Nur Khamid menjelaskan, selama ini PKL yang berjualan di kawasan GOR Jayabaya sudah sering diingatkan oleh petugas untuk mematuhi protokol kesehatan.
Hanya saja seruan pemerintah tidak diindahkan.
Di area berjualan juga tidak disiapkan tempat cuci tangan, pengunjung dan pedagang ada yang tidak memakai masker serta tidak ada sosial dan psysical distancing.
Kondisi itu rawan menjadi klaster penularan corona.
Malahan pedagang meninggalkan rombong dan barang dagangannya di pinggir jalan yang mengakibatkan kawasan GOR Jayabaya tampak kumuh dan tidak indah.
Sedangkan dasar penutupan sementara di area GOR Joyoboyo Peraturan Walikota Kediri No 16 Tahun 2020 tentang Pengendalian Kegiatan Hiburan dan Perdagangan dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
(Didik Mashudi/Aminatus Sofa/Mochammad Rifky Edgar/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)