Berita Tulungagung Hari Ini

Batal PKL Karena Pandemi, Mahasiswa Untag Surabaya Ini Malah Raup Uang dari Melukis Sepatu

Mahasiswa D1 Teknik Mesin Universitas 17 Agustus (UNTAG) Surabaya, Yudha Baskoro Hadi (20) meraup uang dari melukis sepatu.

Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Yudha Baskoro Hadi (20) melukis sepatu di rumahnya di Dusun Prayan, Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung 

Namun ada pula pemilik sepatu baru yang minta ditambahkan gambar.

Mereka beralasan ingin sepatu yang besa, tidak ada yang menyamai meski mereknya sama.

Dengan usahanya ini Yudha bisa mendapat penghasilan, meski tinggal di rumah selama pandemi.

Sebab setiap lukisan di sepatu dia pasang harga Rp 100.000-Rp 150.000.

"Dari pada gak ada kegiatan, iseng-iseng melukis di sepatu. Ternyata banyak yang minat," katanya.

Ide melukis sepatu itu datang dari saudaranya.

Saat itu Yudha yang baru pulang dari PKL, disarankan mencoba membuat lukisan di sepatu.

Iseng-iseng hasil lukisan itu diunggah ke media sosial.

Ternyata lukisan itu banyak yang minat. Pesanan pun satu per satu mulai datang.

Bukan hanya dari Tulungagung, pesanan juga dari Surabaya.

"Waktu itu ada sepatu yang mahal, tapi karena pemiliknya sudah bosan diminta dikasih gambar ombak kanagawa."

"Agak grogi juga, takut sepatunya hilang saat proses pengiriman," ucap Yudha.

Pewarna yang dipakai adalah cat akrilik. Cat ini membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama.

Kondisi ini membuat satu lukisan Yudha sekurangnya butuh tiga sampai empat hari.

"Cat ini fleksibel sehingga tidak pecah kalau diaplikasikan di sepatu. Tapi keringnya memang lama," ungkap Yudha.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved