Kronologi Tubuh Ponidi Diseret Buaya hingga Tenggelam dan Menghilang, Buat Istri & Anak Histeris
Warga bernama Ponidi terseret buaya hingga tenggelam dan kini menghilang buat anak dan istri histeris, simak kronologinya
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Buaya itu menerkam wanita berusia 55 tahun tersebut, yang hanya disebut sebagai Fatimah.
Diduga buaya melahapnya saat Fatimah sedang memancing di sebuah sungai di Kalimantan Utara, Indonesia, Jumat malam lalu.
Teman-teman yang terkejut mendengar teriakan Fatimah, menyaksikan dengan ketakutan ketika buaya menjepitkan rahang di sekeliling tubuh korban.
Buaya tersebut lalu menyeret Fatimah ke bawah permukaan air.
Buaya sepanjang 19 kaki tersebut ditangkap pada hari berikutnya setelah penduduk yang marah memburunya.
Rekaman mengerikan menunjukkan penduduk setempat memotong perut buaya dan memakan anggota tubuhnya.
Kepala Fatimah yang terpenggal dan bagian tubuh lain, kemudian ditemukan di dekatnya, setelah dibuang oleh buaya.
Jadi, buaya hanya memakan tubuh Fatimah, sementara kepalanya tergeletak di pinggir sungai.
Amiruddin, kepala Badan SAR Nasional Tarakan mengatakan, "langkah polisi pertama kali menembak buaya."
"Kemudian, perut buaya dibelah, dan potongan-potongan dari tubuh korban ditemukan."
Saksi mata mengatakan, Fatimah diserang oleh buaya besar saat dia melepaskan makanan ke dalam air di Pulau Tibi di Kabupaten Bulungan.
Operasi pencarian dilakukan oleh warga dan polisi setelah menerima laporan serangan buaya.
Setelah beberapa jam mencari, tim Agen Pencarian dan Penyelamatan (SAR) menemukan potongan tubuh dan kemudian kepala Fatimah.
Mereka melanjutkan operasi pencarian sampai akhirnya mereka menemukan buaya raksasa mengintai di sekitar tepi sungai.
Tubuh Fatimah yang terputus dan anggota tubuhnya kemudian dibawa ke Tarakan untuk diserahkan kepada keluarganya.
Kepala Rescue Amiruddin menambahkan, "kami telah memperingatkan warga untuk menjauh dari air karena mungkin ada lebih banyak buaya di daerah itu."
"Orang-orang perlu mencari nafkah dari air sehingga tidak selalu mungkin untuk menghindarinya."
"Tetapi mereka harus lebih berhati-hati."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/ponidi-diseret-buaya-hingga-tenggelam-dan-menghilang.jpg)