Berita Surabaya Hari Ini

Mahasiswa Unair Nafsu Lihat Korban Dibungkus Kain Jarik, Awkarin dan Ernest Prakasa Turun Tangan

Mahasiswa Unair Nafsu Lihat Korban Dibungkus Kain Jarik, Awkarin dan Ernest Prakasa Turun Tangan

Editor: eko darmoko
IG ernest prakasa awkarin ist
Ernest Prakasa, Awkarin, dan Gilang pelaku fetish kain jarik. 

"Korban atau para pihak yang pernah mendapat perlakuan serupa dari pelaku diharapkan bisa segera melapor ke hotline/email resmi Fakultas Ilmu Budaya dan/atau HELP CENTER Universitas Airlangga (081615507016, helpcenter.airlangga@gmail.com) dan jika merasa perlu dipersilahkan
mengambil tindakan hukum," tegasnya. 

Fakultas Ilmu Budaya juga menyediakan layanan konseling kepada para korban dan identitas korban akan terjamin kerahasiaannya.

Terkait alasan yang bersangkutan melakukan dugaan tindakan pelecehan seksual dengan alasan penelitian, pihaknya memastikan bahwa penelitian di FIB tidak pernah ada yang mengarah pada pelecehan seksual atau praktik-praktik yang merendahkan martabat kemanusiaan.

"FIB senantiasa berkomitmen untuk menentang segala praktik kekerasan
seksual, kekerasan fisik, perundungan, baik yang bersifat fisik maupun verbal," tegas Diah yang mengaku saat ini tengah melakukan investigasi kasus ini. 

Apa itu Fetish

Penjelasan mengenai fetish ini sempat diungkap seorang psikolog ternama Zoya Amirin.

Melalui kanal YouTube miliknya, Zoya Amirin menjelaskan apa arti fetish sebenarnya.

Zoya menjelaskan jika pengertian Fetish dianalisa dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental).

Lebih lanjut menurut Zoya menerangkan jika Fetish adalah perilaku penyimpangan seksual.

Zoya juga menyangkutkan perilaku Fetish ini pada kasus Reynhard Sinaga.

"Fetish adalah seorang individu yang terangsang dengan bagian tubuh non seksual atau benda-benda non seksual," jelas Zoya.

Kemudian Zoya memberikan contoh hal yang menandai orang tersebut menderita Fetish.

"Misalkan saja selimut bayi, dia merasa terangsang dengan selimut bayi gitu ya. Bagian tubuh non seksual misalnya dengan ketiak, highheels, jempol kaki, pusar, sama dengan jari tangan. Ini sama dengan kasus yang pernah saya tangani," lanjut Zoya.

Menurut Zoya, ada beberapa penderita Fetish ini yang tidak memaksakan.

Namun, ketika Fetish sudah parah, si penderita hampir tidak pernah ingin melakukan tindakan seksual.

"Pasti aneh lama-lama, selama ini (Fetish) tidak menyakiti diri kamu. Selama tidak membahayakan nyawa, tidak melukai kamu ya gak masalah," terang Zoya lagi.

Zoya menerangkan jika kebanyakan kasus Fetish tidak menyakiti pasangan.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved