Berita Malang Hari Ini
3 SMPN Kota Malang Terima Penghargaan KIPP, Mulai Ide Soal Penanganan Karakter Siswa Hingga Sampah
Penerima penghargaan meliputi tiga SMPN, Dispendukcapil, Puskemas Polowijen dan Disnaker PMPTSP.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sylvianita Widyawati , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebanyak enam penghargaan terbaik KIPP (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) 2020 Kota Malang diserahkan ke enam lembaga, Senin (3/8/2020) oleh Walikota dan Wakil Walikota Malang.
Penerima penghargaan meliputi tiga SMPN, Dispendukcapil, Puskemas Polowijen dan Disnaker PMPTSP.
Untuk inovasi yang dilakukan tiga SMPN meliputi SEGAR KAGEMI (Semua Segar dengan Kantin Gemar Makan Ikan) dari SMPN 10 Kota Malang.
Kemudian PTS untuk PRONAS (Peran Teman Sebaya untuk Program Zonasi) dari SMPN 1 Kota Malang dan TONGSIS (Kantong Sampah Siswa) dari SMPN 18 Kota Malang.
Budi Santoso, Kepala SMPN 1 Kota Malang menyatakan ide soal PTS untuk PRONAS muncul ketika ada masalah yang dihadapi sekolah dengan adanya zonasi yang harus diselesaikan.
"Dengan adanya program zonasi yang diatur dalam Permendikbud no 14/2018 tentang PPDB, maka input siswanya lebih heterogen dari banyak sisi yang masuk di SMPN 1," jelas Budi pada suryamalang.com, Selasa (4/8/2020).
Misalkan dari lulusan SD mana saja, latar belakang pendidikan ortu, kondisi ekonomi sosial budaya.
Dijelaskan, dampak zonasi ini adalah pada karakter siswa
"Ada banyak pelanggaran, kedisiplinan yang ujungnya pada hasil belajar. Permasalahan itu kita selesaikan dengan membangun inovasi budaya sekolah untuk membentuk karakter positif yang dimotori oleh teman sebaya yang banyak nilai positif/kelebihan," papar dia.
Ia berharap konsep ini bisa membantu sekolah-sekolah menghadapi hal sama sebagai dampak dari zonasi.
Dijelaskan, hasil inovasi ini, sekolahnya ditunjuk Pemkot Malang untuk mewakili lomba budaya kerja tingkat Jatim.
Dikatakan, solusi memilih PTS karena peran sebaya memiliki keteladanan, motivasi dan leluasa berkomunikasi.
Sedang inovasi budaya sekolah yang dikuatkan antara lain melalui imtaq, literasi dan satgas tindak kekerasan.
Sementara SMPN 18 memiliki inovasi program TONGSIS.