7 Foto Sebelum & Sesudah Ledakan Lebanon: Separuh Wilayah Hilang, Update Korban Jiwa 135 Orang
Intip 7 foto sebelum dan sesudah ledakan Lebanon terjadi: separuh wilayah hilang, update jumlah korban jiwa mencapai 135 orang.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Terangkum 4 foto ledakan Lebanon penampakan sebelum dan sesudah letusan.
Dari foto- foto ledakan Lebanon, setelah letusan terjadi separuh wilayah dari bekas ledakan hilang tak tersisa.
Hingga sejauh ini ledakan Lebanon tersebut telah memakan 135 korban jiwa dan 5000 orang mengalami luka-luka.
Ledakan besar yang terjadi di Kota Beirut, Lebanon terjadi pada Selasa (4/8/2020) pukul 18.02 waktu setempat.
Akibat ledakan tersebut sebagian Kota Beirut rusak parah.
Lokasi ledakan persisnya berada di kawasan pelabuhan, berdekatan dengan pusat kota Beirut.
Setelah peristiwa mengerikan itu terjadi, topik ledakan di Beirut menjadi sorotan dunia.
Banyak yang kemudian membicarakan hal ini hingga menjadi trending topic di berbagai platform media sosial lewat tagar #Beirut dan #PrayForLebanon.
Berikut sederet foto-foto ledakan Lebanon penampakan sebelum dan sesudah letusan:
* Sebelum ledakan
- Foto 1
- Foto 2
* Saat Ledakan
- Foto 3
- Foto 4
* Setelah ledakan
- Foto 5
- Foto 6
- Foto 7
Jumlah korban
Melansir TribunStyle.com 'Beirut Sebelum dan Setelah Ledakan', hingga artikel ini ditulis, jumlah korban jiwa telah mencapai 135 orang dan 5000 lebih korban luka.
Jumlah korban tewas maupun luka-luka diperkirakan masih akan meningkat mengingat proses evakuasi masih berlangsung.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan.
"Ada banyak orang yang hilang."
"Orang-orang bertanya kepada departemen darurat tentang orang-orang yang mereka cintai dan sulit untuk mencari di malam hari karena tidak ada listrik," kata Hasan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan ada seorang warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka ringan akibat ledakan di Beirut.
"Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik," demikian keterangan tertulis resmi Kementerian Luar Negeri, Rabu (5/8/2020) pagi.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Libya Hajriyanto Thohari mengatakan pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap WNI yang terluka tersebut.
"Satu WNI yang sedang di karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman," kata Hajriyanto, dalam keterangan tertulis, Rabu pagi.
Hajriyanto mengungkapkan, berdasarkan catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI yang bermukim di Lebanon.
Rinciannya adalah 1.234 orang Kontingen Garuda dan 213 orang merupakan WNI sipil, termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.
- Kekuatan ledakan dan dugaan penyebab
Saking masifnya, ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga, seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya.
Ledakan itu dilaporkan membuat gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan 3,3 magnitudo.
Namun, setara dengan magnitudo 3,3 tidak, "langsung sebanding dengan gempa dengan ukuran yang sama".
Ahli Geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional AS Don Blakeman mengatakan bahwa itu karena ledakan jenis permukaan, seperti ledakan di Beirut, tidak menghasilkan magnitudo sebesar gempa bumi.
Blakeman mengatakan, sebagian besar energinya masuk ke udara dan bangunan.
Artinya, jika ledakan itu terjadi di bawah permukaan bumi, besarnya akan lebih tinggi.
"Tidak cukup energi yang ditransmisikan ke dalam batuan di tanah," kata Blakeman.
Para ilmuwan memperkirakan ledakan yang mengguncang Beirut setara dengan ledakan 3 kiloton TNT.
Ledakan tersebut juga setara dengan seperlima ledakan bom atom yang meluluhlantakkan Kota Hiroshima, Jepang, di penghujung Perang Dunia II.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menyatakan penyebab ledakan tersebut disinyalir disebabkan karena 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian.
Diab menambahkan bahwa pupuk itu disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Lebanon segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas insiden mengerikan tersebut.
"Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya," janji Diab.
- Gubernur Beirut Menangis
Dilansir dari Moroccoworldnews.com, Gubernur Beirut, Marwan Abboud muncul sambil menangis di hadapan para awak media beberapa jam setelah ledakan besar itu terjadi.
Marwan dikelilingi oleh anggota militer mengungkapkan ada 10 petugas pemadan kebakaran yang menghilang saat bertugas.
Selain itu, Gubernur Beirut menuturkan bahwa ledakan tersebut merupakan bencana nasional bagi Lebanon.
"Aku belum pernah melihat kehancuran sebesar ini.
Ini adalah bencana nasional, ini adalah bencana bagi Lebanon," ungkap Marwan Abboud dikutip TribunStyle.com Rabu (5/8/2020).
Ia bahkan menyebut ada kemiripan dengan apa yang terjadi di Jepang.
"Mirip dengan apa yang terjadi di Jepang, di Hiroshima dan Nagasaki," ujar Marwan.
Pria nomor satu di Beirut ini berusaha memberikan kekuatan pada masyarakat sembari menitikan air mata.
"Kita harus tetap kuat, kita harus bertahan dan berani, tapi ini terlalu banyak," kata Marwan sambil menangis.
Marwan juga tak mengetahui apa-apa terkait ledakan tersebut, ia hanya berpikir bahwa ini adalah bencana bagi kotanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/foto-before-dan-saat-ledakan-lebanon.jpg)