Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Sabtu 15 Agustus 2020: 1136 Pasien Sembuh & 1755 Positif Covid-19

Berikut update virus corona di di Malang Raya hari ini Sabtu 15 Agustus 2020 merangkum covid-19 di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Kolase SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Ilustrasi suasana saa pandemi Covid-19 

Penulis: Ratih Fardiyah Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM - Berikut perkembangan Update virus corona Malang Raya, Jawa Timur hingga hari ini Sabtu 15 Agustus 2020.

Update virus corona di Malang Raya hari ini merangkum perkembangan di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Sampai saat ini, terjadi penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang cukup signifikan di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Terhitung sampai hari Sabtu 15 Agustus 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 1755 orang.

Peta Sebaran Jawa Timur Sabtu 15 Agustus 2020
Peta Sebaran Jawa Timur Sabtu 15 Agustus 2020 (Tangkapan Layar Jatim Tanggap Covid-19)

Diantaranya saat ini di Kota Malang terdapat 949 pasien positif Covid-19.

Lalu di Kabupaten Malang terdapat 601 pasien yang terinfeksi Covid-19.

Dan di Kota Batu terdapat 205 pasien yang terkonfirmasi positif virus corona terdapat.

Kemudian perlu diketahui untuk jumlah pasien sembuh saat ini ada 1136 orang terdiri 536 Kota Malang, 442 Kabupaten Malang, dan 158 di Kota Batu.

Selain update virus corona di Malang Raya, dalam artikel ini terdapat informasi yang terdampak virus corona di Malang.

- update Virus Corona di Kota Malang

Pasien Positif Covid-19 = 949 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 536 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 71 orang

Pasien Suspek = 1827 orang

Pasien Dalam Pantauan = 342

- update virus corona di Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 601 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 442 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 77 orang

Isolasi di rumah = 35 orang

Gedung observasi = 4 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 43 orang

Pasie Suspek = 487 orang

- update virus corona di Batu

Pasien Positif Covid-19 = 205 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 158 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 15 orang

Pasien Suspek: 201 orang

- Berikut update berita terkait virus corona di Malang Raya Jawa Timur: 

1. 3 Sekolah di Kota Malang Ditunjuk Untuk Ujicoba Tatap Muka, Termasuk SMK El Hayat dan SLB River Kids

Sebanyak 20 siswa KBC (Kelompok Belajar Cepat) sudah menjalani kegiatan belajar tatap muka antara lain di aula SMAN 2 Kota Malang. Mereka belajar selama dua tahun. Di luar kelas KBC, sekolah juga siap ikut ujicoba tatap muka terbatas yang diprogram Dindik Jatim. Kota Malang diwakili SMK El Hayat, SMAN 2 dan SLB River Kids.
Sebanyak 20 siswa KBC (Kelompok Belajar Cepat) sudah menjalani kegiatan belajar tatap muka antara lain di aula SMAN 2 Kota Malang. Mereka belajar selama dua tahun. Di luar kelas KBC, sekolah juga siap ikut ujicoba tatap muka terbatas yang diprogram Dindik Jatim. Kota Malang diwakili SMK El Hayat, SMAN 2 dan SLB River Kids. (SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati)

Tiga sekolah akan menjalani ujicoba tatap muka terbatas oleh Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Kota Malang dan Kota Batu yang akan dimulai pada 18 Agustus 2020.

Uji coba sekolah tatap muka Ini merupakan program Dindik Jatim di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Dinas pendidikan Jatim meminta setiap kota/kabupaten memiliki satu perwakilan ujicoba. Masing-masng satu SMK, satu SLB dan satu SMA.

Di Kota Malang sekolah yang ditetapkan akan melakukan ujicoba tatap muka yaitu SMK El Hayat, SLB River Kids dan SMAN 2.

Shalihin, Kepala SMK El Hayat pada suryamalang.com membenarkan adanya penunjukan rencana ujicoba dan sekolahnya juga sudah memulai tatap muka meski bergantian.

"Kami kan ada dalam naungan pondok. Jadi santri sudah masuk pondok sejak 12 Juli 2020 lalu. Kami memadukan antara daring dan luring," papar Shalihin, Kamis (13/8/2020).

Sekolah ini berada di Kecamatan Kedungkandang.

Para santri sebelum dua pekan masuk sudah diminta isolasi mandiri di rumah.

Saat masuk pondok, walisantri menyerahkan surat pernyataan itu.

"Paling ekonomis adalah santri melakukan isolasi mandiri dulu. Sebab kalau harus rapid test berat bagi wali santri," tuturnya.

Di dalam yayasan di pondok ini ada lembaga pendidikan jenjang MI, MTs, MA dan SMK.

Maka siswa yang tinggal di pondok bisa belajar tatap muka setiap hari di sekolah.

Tapi bagi yang tidak tinggal di pondok, ada jadwalnya. Misalkan minggu pertama siswa MI, minggu kedua siswa MTs, ketiga siswa MA dan minggu keempat siswa SMK.

"Saat belum giliran masuk, mereka daring," katanya.

Disebutkan, aktivitas santri yang mondok dan sekolah berjalan biasa sudah hampir satu bulan sejak 15 Juli 2020.

Namun jam pelajarannya sampai siang. Mulai jam 07.30-11.30 WIB. Sorenya mereka ngaji.

Habis subuh sampai pukul 06.00 WIB juga mengaji dan bersiap ke sekolah.

"Dengan diatur per jenjang setiap minggu, maka di sekolah juga tidak ada kerumuman ," terang Shahilin.

Sekolah juga menyiapkan masker dan thermo gun untuk cek suhu.

Sedang untuk hand sanitizer, santri membawa sendiri dari rumah.

Karena sudah menjalankan tatap muka terbatas, maka Shahilin menyampaikan kesiapan SMK-nya ke Kepala Cabdin, Ema Sumiarti.

Selain itu, jumlah siswanya juga kurang dari 100 orang. Sebanyak 50 persen tinggal di dalam pondok pesantren.

Sedang di SMAN 2, untuk kelas ujicoba tatap muka masih menunggu kepastiannya pada 18 Agustus 2020.

Namun sekolah ini sudah membuka kelas tatap muka bagi 20 siswa yang masuk KBC (Kelas Belajar Cepat) sejak Senin lalu.

"Sebelum itu, kami melakukan pooling dulu," kata Haryanto, Kepala SMAN 2, Jumat (13/8/2020).

Hasilnya, sebagian besar ingin luring baik dari siswa, guru dan orangtua.

Siswa KBC belajar selama dua tahun. Saat Mapel umum, lokasinya antara lain di aula sekolah.

Setelah itu mereka kembali ke kelas masing-masing sesuai peminatan. Nanti jika jadi ada ujicoba tatap muka terbatas, sekolah sudah memiliki desain/konsepnya.

2. Ratusan Pekerja Seni Bertemu Ketua DPRD Kabupaten Malang, Perjuangkan Nasib Saat Pandemi Covid-19

Aksi demonstasi para pekerja seni tradisional di Kantor DPRD Kabupaten Malang pada Kamis (13/8/2020).
Aksi demonstasi para pekerja seni tradisional di Kantor DPRD Kabupaten Malang pada Kamis (13/8/2020). (SURYAMALANG.COM/ Erwin Wicaksono)

Kantor DPRD Kabupaten Malang ramai didatangi aksi massa pada Kamis (13/8/2020).

Bahkan ada pertunjukan seni jaranan hingga menutup akses jalan.

Aksi tersebut ternyata bagian dari demonstasi para pekerja seni tradisional kabupaten Malang.

Saat berorasi, massa meminta bisa kembali melakukan pekerja seni di tengah pandemi Covid-19.

Massa juga mengungkapkan, aksinya ini merespon tindakan Bupati Malang yang sebelumnya bernyanyi dangdut.

"Kelompok pengelola sound system, electone dan pelaku senin. Jadi efek Covid-19 banyak pelaku seni tidak berkesempatan mengkreasikan kelebihannya," ujar Ketua DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto usai menemui massa.

Sebagai wakil rakyat, Didik menampung inspirasi para seniman.

Dia berupaya memberikan solusi agar pekerja seni diberikan ruang untuk menggelar kesenian. Asalkan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Selanjutnya, akan segera berkomunikasi dengan Muspida melalui Dandim, Kapolres, Bupati dan Kepala Kejaksaan serta pengadilan juga mengambil langkah agar pekerja seni diberikan ruang dan waktu," tutur Didik.

Didik menilai, wayang bisa menjadi sarana sosialisasi pencegahan Covid-19.

Sehingga pada 17 Agustus bisa dijadikan momentum tepat menciptakan kembali ruang dan kesempatan berkesenian.

"Pelaku seni tidak bisa bekerja tanpa keterlibatan masyarakat, dan keduanya tidak bisa berjalan tanpa ijin dari pemerintah," beber Didik.

Selanjutnya, Didik masih memerlukan koordinasi dengan pejabat terkait.

"Maka ketiga ini harus duduk bareng dan kami akan segera melakukan fasilitasi agar segera memberikan ruang agar pekerja seni ini dapat bekerja kembali," terang Didik.

Selama aksi berlangsung, para demonstran bersikap tertib. Beberapa dari mereka m

(Sylvianita Widyawati/Erwin Wicaksono/Ratih Fardiyah/SURYAMALANG.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved