Revolusi Industri 5 0, Ketika Teknologi Industri Bertemu Dengan Humanisme, Swasta Justru Sudah Siap

Era Society 5.0 nantinya akan menyempurnakan era revolusi industri 4.0 yang dinilai tidak manusiawi masyarakat dan tidak menghargai masyarakat

SURYAMALANG.COM/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah
Suasana webinar di YouTube Harian Surya TV yang mempertemukan antara Rektor Universitas Ma Chung Malang bersama Wakil Pemimpin Redaksi Harian Surya Tri Mulyono dan News Editor Harian Surya, Hesti Kristanti, Jumat (21/8/2020). 

Penulis : M Rifky Edgar H , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tidak dipungkiri lagi bahwa teknologi kini berkembang dengan begitu pesat dan cepat. Di saat itu pula, masyarakat dituntut agar tetap survive di dalam kehidupan.

Masyarakat Indonesia kini sedang memasuki era revolusi industri 4.0, di mana masyarakat banyak yang memanfaatkan era teknologi dan digitalisasi.

Akan tetapi, dunia kini sedang mengembangkan era society 5.0 atau era masyarakat.

Di mana masyarakat dunia kini banyak yang telah menggunakan teknologi digital pada semua aktivitasnya dan memusatkan segala kegiatannya melalui aplikasi teknologi digital.

Hal tersebut menjadi pembahasan dalam kegiatan webinar di YouTube Harian Surya TV yang mempertemukan antara Rektor Universitas Ma Chung Malang bersama Wakil Pemimpin Redaksi Harian Surya Tri Mulyono dan News Editor Harian Surya, Hesti Kristanti, Jumat (21/8/2020).

Murphin menyampaikan bahwa Era Society 5.0 sudah diperkenalkan oleh Pemerintah Jepang sejak tahun 2019 lalu.

Era Society 5.0 diperkenalkan kepada masyarakat, agar masyarakat tetap dapat mengendalikan teknologi yang mereka ciptakan.

Di mana masyarakat kini telah banyak menggunakan teknologi digital, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.

Era Society 5.0 itulah yang nantinya akan menyempurnakan era revolusi industri 4.0 yang dinilai Murphy tidak manusiawi masyarakat dan tidak menghargai masyarakat.

Dia menyampaikan, di era revolusi industri 4.0 banyak pekerjaan yang tumbuh dan mati.

Hal itu dikarenakan, banyak pekerjaan yang kini dapat digantikan oleh sebuah mesin ataupun robot dengan kecerdasan buatan Artificial Intelegen (AI).

Oleh karenanya, era society 5.0 menjadi menjadikan manusia sebagai subjek utama dalam mengendalikan ilmu dan teknologi.

"Revolusi 1.0 sampai 4.0 sebenarnya memberikan kecepatan dan efisiensi, tapi yang hilang dari sisi kemanusiaan,"

"Sehingga muncul ide gagasan era 5.0 revolusi kemanusiaan. Di mana manusia menjadi subjek. Dan road mapnya jelas lebih humanis. Dengan memanusiakan manusia," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved