Virus Corona Malang
UPDATE Virus Corona di Malang 28 Agustus 2020: 2165 Positif Covid-19 & Pasien Sembuh Tembus 1463
Update virus corona di Malang Raya hari ini Jumat 28 Agustus 2020. Sebanyak 2165 pasien positif Covid-19 di Malang Raya.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Ratih Fardiyah Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut perkembangan Update virus corona di Malang Raya hari ini Jumat 28 Agustus 2020.
Update virus corona di Malang Raya hari ini merangkum perkembangan Covid-19 di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Sampai saat ini, masih terjadi penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang cukup signifikan di 3 wilayah tersebut.
Terhitung sampai hari Jumat 28 Agustus 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 Malang Raya kini sudah mencapai 2165 orang pasien.

Diantaranya saat ini di Kota Malang terdapat 1174 pasien positif Covid-19.
Lalu di Kabupaten Malang terdapat 713 pasien yang terinfeksi Covid-19.
Dan di Kota Batu terdapat 278 pasien yang terkonfirmasi positif virus corona terdapat.
Kemudian perlu diketahui untuk jumlah pasien sembuh Covid-19 saat ini ada 1463 orang terdiri 747 Kota Malang, 530 Kabupaten Malang, dan 186 di Kota Batu.
Selain update virus corona di Malang Raya, dalam artikel ini terdapat informasi yang terdampak virus corona di Malang.
- update virus corona di Kota Malang
Positif Covid-19 = 1174 orang
Sembuh Covid-19 = 747 orang
Meninggal Dunia Covid-19 = 101 orang
Dalam Pantauan = 326 orang
Isolasi di rumah = 282 orang
Isolasi di rumah sakit = 134 orang
Suspek = 2008 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Positif Covid-19 = 713 orang
Sembuh Covid-19 = 530 orang
Dirawat Covid-19 = 45 orang
Isolasi di rumah = 76 orang
Gedung observasi = 15 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 47 orang
Suspek = 1043 orang
- update virus corona di Batu
Positif Covid-19 = 278 orang
Positif Aktif Covid-19 = 72 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 186 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 20 orang
Suspek = 247 orang
Probable = 15 orang
Diisolasi = 111 orang
Discarded = 128 orang
- update virus corona di Surabaya
Positif Covid-19 = 11795 orang
Positif Aktif Covid-19 = 1691 orang
Sembuh Covid-19 = 9193 orang
Meninggal Dunia Covid-19 = 911 orang
Suspek = 301 orang
Probable = 203 orang
Diisolasi = 301 orang
Discarded = 1996 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Positif Covid-19 = 31696 orang
Positif Aktif Covid-19 = 4424 orang
Sembuh Covid-19 = 24990 orang
Meninggal Dunia Covid-19 = 2282 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.
- Berikut update berita terkait virus corona di Jawa Timur:
1. Bukan Penyakit Jantung, Ini Komorbid Pemicu Kematian Pasien Corona di Kabupaten Malang

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo menyebut penyakit jantung tak terlalu berpengaruh terhadap kondisi pasien Covid-19, meski termasuk komorbid atau penyakit penyerta.
”Meski komorbid, penyakit jantung itu tak terlalu berpengaruh atau efeknya tidak terlalu besar terhadap pasien yang terpapar corona,” ujarArbani ketika dikonfirmasi, Kamis (27/8/2020).
Kata Arbani, kematian pasien Covid-19 lebih banyak terjadi akibat komorbid penyakit selain kardiovaskular atau yang berkaitan dengan jantung.
”Secara persentase, pasien corona di Kabupaten Malang yang meninggal karena memiliki penyakit jantung mungkin hanya sekitar 10 persen," beber Arbani.
Persentase terbesar penyebab kematian pasien Covid-19 ternyata dipicu oleh penyakit diabetes, penyakit paru dan organ hati.
”Seperti penyakit diabetes, penyakit pada organ paru-paru, hingga penyakit yang menyerang organ hati seperti hepatitis dan sirosis,” beber pria yang mengawali karier sebagai dokter gigi ini.
Pendapat Arbani didasarkan pada ilmu medis, ada alasan penyakit kardiovaskular tidak begitu memicu kematian pasien Covid-19.
Karena penyakit pada organ yang bertugas menerima dan memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga tidak secara langsung menyerang sistem kekebalan tubuh.
”Berbeda dengan penyakit diabetes, paru, dan hati. Itu adalah penyakit yang menurunkan ketahanan tubuh. Sedangkan penyakit jantung itu tidak menurunkan ketahanan tubuh," ungkap Arbani.
( Muhammad Erwin/Ratih Fardiyah/SURYAMALANG)