Berita Malang Hari Ini
Universitas Ma Chung Buka S2 Manajemen Magister Inovasi, Klaim Satu-Satunya Di Jatim
Universitas Ma Chung (UMC) membuka prodi S2 Manajemen Magister Inovasi yang akan memulai perkuliahan pada 1 Oktober 2020.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Ma Chung (UMC) membuka prodi S2 Manajemen Magister Inovasi yang akan memulai perkuliahan pada 1 Oktober 2020.
Prodi ini diklaim satu-satunya yang ada di perguruan tinggi di Jawa Timur.
"Ada kampus yang punya jurusan itu, tapi lebih pada sisi tekniknya. Sedangkan kami pada sisi manajemen-nya," ungkap Rektor Ma Chung Assoc. Prof Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi, Kamis (3/9/2020).
Dijelaskan, ketika Ma Chung mengajukan program studi Magister Manajemen Inovasi, dari Kemendikbud langsung menyambut dengan antusias.
"Dari pemerintah sangat menyambut program ini karena memang belum ada di Indonesia. Ini akan membantu pihak industri untuk memperoleh SDM yang mereka butuhkan," kata Josua dalam rilisnya pada suryamalang.com.
Program Studi Magister Manajemen Inovasi ini dibentuk atas dasar keinginan Universitas Ma Chung untuk memberikan kontribusi kepada kemajuan Indonesia melalui pendidikan.
Inovasi sangat dibutuhkan untuk masa depan perekonomian Indonesia yang lebih baik. Serta untuk bisa menghasilkan inovasi yang berguna, seseorang perlu pendidikan.
Perguruan tinggi sebagai agen-agen akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berbasis inovasi. Hal ini sesuai dengan motto yang diusung: Accelerate Innovation-based Economy.
Ditambahkan, mahasiswa di Ma Chung sebagian besar memiliki target menjadi top manajemen pada sebuah perusahaan ataupun sebagai pemilik bisnis.
"Dengan adanya manajemen inovasi ini, diharapkan perusahaan dapat melakukan inovasi dan efisiensi dengan memanfaatkan teknologi sehingga banyak dibutuhkan oleh pihak industri," jelasnya.
Program Studi Manajemen Inovasi menawarkan dua konsentrasi yaitu Innovation Management dan Innovation Entrepreneurship.
"Kami tidak membatasi pendaftaran hanya pada lulusan Ma Chung saja. Tapi juga pada setiap anggota masyarakat yang ingin berpartisipasi terhadap pembangunan Indonesia dengan menghasilkan dan mengatur karya-karya inovatif," tambah Dr Seno Aji W., Kepala Program Studi Magister Manajemen terpisah.
Untuk dapat mengikuti program ini, masyarakat perlu menyediakan biaya sekitar Rp 30 jutaan hingga lulus.
"Untuk dapat lulus pun, nantinya mahasiswa tidak harus mengerjakan tesis," jelas Seno.
Misalkan membuat kreasi bisnis atau proyek. Kecuali jika ingin meneruskan ke jenjang S3, maka harus bikin tesis. Untuk metode perkuliahannya berupa blended learning. Menggabungkan antara daring dan luring.