Potret Belajar Tatap Muka SMAN 1 Turen Malang, Sanusi Sebut Sudah Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

SURYAMALANG.COM | MALANG - SMAN 1 Turen Kabupaten Malang sudah menerapkan simulasi belajar tatap muka. Namun, seluruh murid dan guru menerapkan protokol kesehatan, memakai masker hingga cuci tangan wajib dilakukan.

"Karena ini merupakan arahan dari Gubernur Jawa Timur dan dari Diknas (Pendidikan)," ujar Bupati Malang, Muhammad Sanusi saat sambangi SMAN 1 Turen pada Senin (7/9/2020).

Tampak bangku-bangku sekolah ditata sedemikian rupa menerapkan physical distancing. Nyaris tak interaksi berdekatan di sana. Penerapan kebiasaan baru ini telah diterapkan selama 3 pekan.

"Sistem masuknya para murid dengan sistem ganjil dan genap. Jadi dengan separuh kapasitas kelas," ucap Sanusi.

Simulasi ini ternyata masih dilaksanakan hanya di SMAN 1 Turen. 

"Sementara jika SD dan SMP masih menunggu kami. Tapi yang SMK dan SMA bukan kewenangan Bupati," beber Sanusi.

Kepala Sekolah SMAN 1 Turen, Ibnu Harsoyo menuturkan simulasi ini mengacu pada regulasi yang ditetapkan.

Sesuai dengan Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan Gubernur Jawa Timur Nomor 420/11350/101.1/2020 tentang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka yang dimulai sedari 18 Agustus 2020.

"Jadi pada percobaan pada Minggu pertama kita coba seminggu masuk satu kali. Lalu setelah feedback dari guru dan orang tua atau wali murid, kita sempurnakan menjadi seminggu 2 kali," terang Ibnu.

Ibnu menegaskan jika sekolah yang ia pimpin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Maksimal 16  hingga 18 anak dalam satu kelas. Lalu tetap mengacu pada protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Ganjil genap juga. Disesuaikan nomor absen siswa. Apabila hari ini masuk ganjil, maka besok yang masuk genap," jelas Ibnu.