Pilbup Jember
Bupati Jember Faida Tanggapi Teguran Mendagri, Terkait Pendaftarannya ke KPU yang Memicu Kerumunan
Faida mengaku sudah memberitahu dan mengimbau pendukungnya untuk tidak mengantarkan dirinya mendaftar sebagai calon kepala daerah ke KPU Jember.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sri Wahyunik , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Bupati Jember Faida angkat bicara terkait teguran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada dirinya terkait kerumunan di saat ia mendaftar ke KPU.
"Saya menyadari itu, dan memang saya mengaku itu memprihatinkan pada saat situasi pendaftaran kemarin. Jumlah massa memang jauh dari yang disampaikan, dan yang dikoordinasikan," tutur Faida saat diwawancarai SURYAMALANG.COM, Jumat (11/9/2020) petang.
Dia mengaku sudah memberitahu dan mengimbau pendukungnya untuk tidak mengantarkan dirinya mendaftar sebagai calon kepala daerah ke KPU Jember.
"Sudah saya imbau, saya datangi ketika mereka rapat, supaya tidak ikut mengantar. Saya juga imbau melalui televisi, radio, dan media sosial. Saya minta supaya mereka mengantar dari rumah saja dengan doa," lanjutnya.
Namun rupanya, pendukungnya memilih mengantarkan dirinya ke KPU Jember saat mendaftar, Minggu (6/9/2020) lalu.
Ketika itu, ratusan orang mengantarkan Faida yang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Dwi Arya Nugraha Oktavianto (Vian) ke KPU Jember.
Mereka berkonvoi naik kendaraan roda dua, dan roda empat.
Bahkan panjang konvoi ratusan orang ini mencapai 1 kilometer. Mereka menyusuri sejumlah ruas jalan besar di dalam Kota Jember.
Faida menuturkan, kehadiran banyak orang pendukungnya itu dimungkinkan karena antusiasme pendukungnya sangat tinggi karena beberapa kali coba dia hadang.
Faida mengaku, beberapa kali meredam keinginan pendukungnya yang hendak melakukan aksi terkait fenomena politik yang mendera dirinya.
Fenomena politik itu antara lain pemakzulan dirinya oleh DPRD Jember, juga dinamika politik yang mendera dirinya saat ini.
Pendukung Faida, imbuhnya, hendak turun jalan yang itu berpotensi menimbulkan kerumunan. Faida memilih meredamnya.
Namun antusiasme pendukung, lanjutnya, tidak bisa diredam ketika masa pendaftaran kemarin sehingga ratusan orang mengiringinya.
"Saya tahu itu berisiko, apalagi saya calon petahana yang bisa mendapatkan teguran. Itu risiko saya dalam tugas," tegasnya.