Penanganan Covid
Bromo Jadi Sasaran Sosialisasi Prokes CHSE, Kemenparekraf: Siap Pacu Sektor MICE
Tak diragukan, saat ditinjau destinasi wisata Bromo, betul-betul menerapkan protokol kesehatan MICE secara ketat.
Terlebih dari hasil evaluasi usai dua minggu pertama Bromo kembali dibuka, destinasi ini tidak menjadi kluster penyebaran virus.
"Syukur hasilnya baik. Dan sekarang kami sedang mengupayakan agar kuota bisa sampai batas maksimal yaitu 50 persen," ucapnya.
Sementara itu, Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan mengatakan, protokol kesehatan MICE di Indonesia mengacu pada protokol yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia, World Health Organization (WHO), Travel & Tourism Council (WTTC) serta Asosiasi MICE nasional dan internasional seperti ICCA, UFI, AIPC, serta ASPERAPI.
"Jadi sektor MICE siap memacu kembali pertumbuhan dan kreativitas yang lebih baik dari sebelumnya. Dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE yang memiliki value proposition yang dapat memenangkan persaingan di dunia internasional," ucapnya.
Selain di Bromo, sosialisasi MICE juga diadakan di kota-kota lainnya. Di antaranya Yogyakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Manado, Lombok, Banten (mewakili Jakarta), Semarang dan Batam.
Rizki berharap, dengan massifnya menggalakan panduan MICE, nantinya para stakeholders MICE dapat menyeragamkan panduan yang telah ditetapkan.
Sehingga wisatawan MICE yang akan menikmati keindahan alam Indonesia dapat merasa aman dan nyaman.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).