Berita Malang Hari Ini
Tolak Omnibus Law, Penjual Martabak di Malang Beri Diskon ke Pembeli yang Ikut Demo
penjual martabak dan terang bulan di Kabupaten Malang memberikan potongan harga bagi siapapun yang berunjuk rasa menolak Omnibus Law
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
Sejauh ini terkesan hanya menggugurkan kewajiban dengan menyalurkan dana.
Padahal, yang dibutuhkan pelaku UMKM selain dana adalah pendampingan untuk pemasaran dan hal lainnya.
"Kayaknya pemerintah tidak pernah riset terhadap UMKM, terkesan sekadar menggugurkan kewajiban. Jangan menyalahkan UMKM yang produktivitasnya rendah," tegasnya.
Dalam draft UU Omnibus Law yang membahas terkait permasalahan ekonomi dan bisnis, dijelaskan adanya jumlah UMKM yang banyaK namun produktivitasnya rendah.
Selain itu, juga disebutkan adanya tumpang tindih regulasi, efektivitas investasi yang rendah, tingkat pengangguran, angkatan kerja baru, dan jumlah pekerja informal.
Martabak Satu Juli buka mulai pukul 5 sore sampai 10 malam.
Semenjak adanya diskon, sejumlah mahasiswa banyak yang datang untuk mendapatkan kesempatan diskon.
"Jadi saya menolak Onibus Law dan diskon ini bentuk penolakan itu," jelasnya.
Melihat kondisi demo yang banyak menimbulkan kericuhan, Rina menyayangkan kejadian tersebut.
Menurutnya, kedua belah pihak, antara pendemo dengan aparat dapat menahan amarah sehingga aksi-aksi yang merugikan masyarakat luas tidak terjadi.