Lowongan Penjaga Warung Bergaji Rp 6,3 Juta, Tugasnya Cuma Masak Nasi & Ayam Tapi Banyak yang Mundur

Lowongan penjaga warung bergaji Rp 6,3 juta, tugasnya cuma masak nasi dan ayam tapi banyak yang mundur

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Ilustrasi warung makan sederhana 

"Kami memang memberikan gaji seperti itu. Salah satu faktornya adalah karena pekerjaan mereka tidak hanya sekedar mengurus warung,"

“Tapi ada beban kerja lainnya, seperti ayam goreng dan menanak nasi yang setengah matang di warung,” katanya, dilansir dari The Vocket, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Tangis ART Ini Pecah, 17 Tahun Mengabdi hingga Dapat Hadiah Rumah Mewah 2 Lantai dari Artis Cantik

Baca juga: Ingin Akhiri Cinta Terlarang, Pria Ini Bunuh Selingkuhannya di Kamar Hotel

Ilustrasi warung Makan
Ilustrasi warung Makan (Kompas.com)

Hariyanti menambahkan, keputusan memberikan gaji besar tersebut juga diambil karena tugas yang diberikan tidak mudah untuk dilakukan.

Tak hanya sekedar menjaga dan memasak, Hariyanti mengungkapkan, pekerja juga dibebankan dengan jam kerja yang dimulai dari pagi hari.

Oleh karena itu, kata dia, gaji yang ditawarkan menurutnya sepadan dengan tanggung jawab yang harus dilakukan karyawan selama bekerja di warung.

Namun percaya atau tidak, dengan gaji yang ditawarkan dan jam kerja yang dimulai sejak pagi, Harun mengaku banyak pelamar yang mundur.

“Kalau dibilang kerja keras, tidak juga. Karena kita siapkan semua lauk dari dapur pusat, nasinya setengah matang dan tinggal di kukus,” terangnya.

Baca juga: Punya 2 Istri, Pria Pamekasan Ini Pilih Jual Istri Siri ke Pria Hidung Belang di Surabaya

Baca juga: Peneliti LSI Denny JA, Dito Arief : Menggaet Artis di Pilbup Malang 2020 Kurang Efektif

Ilustrasi para pelamar kerja saat jobfair
Ilustrasi para pelamar kerja saat jobfair (Tribunnews.com)

Kebanyakan dari pelamar, kata Harun, mereka diam setelah mengetahui jam kerja yang dimulai sejak pukul 6 pagi.

Karena itu, dia berpesan agar para pencari kerja di luar sana tidak perlu melihat dan memilih jam kerja.

Sebab menurut Harun, jika jam kerja yang ditetapkan dimulai lebih awal maka mereka juga akan cepat beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaannya.

“Saran saya, tidak perlu memilih jam kerja jika memang ingin bekerja. Bekerja lebih awal dan selesai juga lebih awal,” katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved