Penanganan Covid
Update Covid-19 di Malang Raya Jawa Timur Rabu 28 Oktober 2020: Positif 3609, Total Jatim 51506
Simak perkembangan update virus corona Malang, Jawa Timur hingga hari ini Rabu 28 Oktober 2020.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak perkembangan update virus corona Malang, Jawa Timur hingga hari ini Rabu 28 Oktober 2020.
Sampai saat ini, terjadi penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang cukup signifikan di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 3609 orang.
Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur Kota dan Kota Batu berikut ini:
- update virus corona di Kota Malang
Pasien Positif Covid-19 = 2012 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 1791 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 202 orang
Pasien Suspek = 2882 orang
Pasien Dalam Pantauan = 19 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 1027 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 917 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 3 orang
Isolasi di rumah = 45 orang
Gedung observasi = 0 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 65 orang
Pasien Suspek = 2182 orang
- update virus corona di Kota Batu
Pasien Positif Covid-19 = 570 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 483 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 53 orang
Pasien Suspek: 761 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Pasien Positif Covid-19 = 51506 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 45450 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 3704 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 2352 orang
Pasien Suspek = 6994 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.
Berikut update berita terkait virus corona di Malang Raya:
1. Melihat Pandangan Kota Malang ke Depan Pasca Pandemi Covid-19
Banyak dari masyarakat yang masih bertanya-tanya tentang kehidupan yang bakal dijalani pasca pandemi Covid-19.
Perlu diketahui, bahwa pandemi Covid-19 hingga sampai saat ini masih belum berakhir.
Pemerintah pun kini juga disibukkan dengan penanganan Covid-19, tetapi di sisi lain juga diharuskan untuk memulihkan kembali pertumbuhan ekonomi.
Oleh karenanya, seorang kepala daerah diharuskan untuk memiliki sebuah kebijakan pasca pandemi Covid-19. Hal tersebut tercermin dalam talk show bertajuk "Menyambut Hari Kota Dunia: Kota Pasca Corona" pada Selasa (27/10/2020).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji yang menjadi narasumber, Koordinator Karina Yogyakarta, Johan Rachmat Santoso, dan penggiat lingkungan, Ranitya Nurlita.
Dalam kesempatan tersebut, Sutiaji diminta untuk memaparkan tentang pandangan Kota Malang ke depan pasca pandemi Covid-19.
Sutiaji menjelaskan, sejumlah kebijakan yang telah dia lakukan, saat adanya Covid-19 hingga penanganan Covid-19 yang kini menjadi prioritas dirinya untuk Kota Malang.
Menurut Sutiaji, langkah yang bakal dia lakukan untuk Kota Malang ke depan pasca pandemi Covid-19 ialah berkaitan dengan insfratruktur penataan kota di bidang kesehatan.
"Yang terpenting adanya keterjangkauan layanan bagi semua masyarakat untuk akses kesehatan inklusif. Kemudian peran serta pada usaha kesehatan berbasis masyarakat yang berorientasi promotif dan preventif," ucapnya.
Sutiaji mengatakan, sebenarnya permasalahan utama yang dihadapi ialah berkaitan dengan pengentasan kawasan kumuh di Kota Malang. Kata Sutiaji, pandemi Covid-19 adalah berkaitan dengan kesehatan.
Oleh karenanya, pengentasan kawasan kumuh di Kota Malang menjadi perhatian dirinya untuk Kota Malang ke depan. Agar lingkungan di Kota Malang menjadi lebih sehat.
"Saat ini sudah 88 persen kawasan kumuh di Kota Malang sudah tertangani. PR kita tinggal 12 persen. Itu yang saya rasa harus ditangani dengan serius di masa depan," ucapnya.
Selanjutnya, untuk menata Kota Malang pasca pandemi Covid-19 ialah pentingnya dalam melakukan manajemen pengelolaan perkotaan yang tangguh.
Di antaranya melalui kampung tangguh, mall tangguh dan lain sebagainya.
Sebelum melangkah ke manajemen pengelolaan perkotaan yang tangguh, Sutiaji menyampaikan terlebih dulu pentingnya mengajak masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan.
Hal tersebut penting untuk dilakukan, karena membangun sebuah karakter dari masyarakat.
Ketika disiplin tersebut sudah menjadi sebuah karakter, Sutiaji optimis, ketangguhan dari masing-masing warga akan terbangun.
Masyarakat jadi lebih tangguh terhadap bencana alam baik non alam. Maupun menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi bersama seperti pandemi Covid-19.
"Maka dari itu, pendidikan karakter sejak dini itu perlu dilakukan. Makannya kami fokus untuk membangun pendidikan karakter. Karena kalau sudah terbentuk. Masyarakat akan lebih disiplin dalam menjaga dirinya sendiri," ungkapnya.
Selanjutnya, prioritas ke depan yang kini sedang dilakukan ialah membangkitkan kembali gairah ekonomi di Kota Malang.
Salah satunya melalui digitalisasi pasar rakyat, maupun pendampingan yang berkelanjutan kepada para UMKM di Kota Malang.
Sutiaji pun menuangkannya ke dalam program Malpro (Malang Beli Produk Lokal). Program tersebut mendorong penguatan pelaku ekonomi lokal agar bisa bertahan di masa pandemi.
Selain itu, pihaknya juga mendorong penguatan kapasitas manajemen agar UMKM di Kota Malang bisa naik kelas dalam memasarkan produknya.
Salah satunya melalui, beragam kegiatan yang menghadirkan lembaga ataupun narasumber yang berkompeten. Yang nantinya mengarah kepada kebijakan pengembangan Kota Malang sebagai role model Ekonomi Kreatif.
"Karena kota Malang ini sudah masuk 4.0 itu yang harus jadi perhatian bersama. Termasuk program smart city. Kalau smart kan cerdas. Ketika itu dilakukan masyarakat tidak buta dengan sebuah kebijakan. Itu yang perlu dikuatkan untuk menata ekonomi kita," ucapnya.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini kata Sutiaji harus dilakukan secara bersama-sama. Oleh karenanya, program pentahelix yang melibatkan masyarakat, komunitas, maupun instansi lainnya perlu dikuatkan dan disinergikan bersama.
"Karena pembangunan kita ke depan mengarah ke kota sehat. pembangunan kita harus imbang dan balance. Terutama terkait kebutuhan yang berkaitan penguatan ekonomi, maupun meningkatkan imunitas masyarakat di saat pandemi Covid-19 ini. Jadi perlu kolaborasi antar bersama," tandasnya. (Rifky Edgar)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/update-covid-19-di-malang-raya-jawa-timur-rabu-28-oktober-2020-positif-3609-total-jatim-51506.jpg)