Berita Sidoarjo Hari Ini
Tanggulangin Sidoarjo Banjir Lagi, 2 Desa Tergenang Setelah Turun Hujan Deras
Desa Kedungbanteng dan Banjarasri terendam paska hujan deras mengguyur dua hari belakangan di Sidoarjo.
Penulis: M Taufik | Editor: Dyan Rekohadi
Ketinggian air cukup variatif, mulai dari 15 cm sampai 20 cm. Sebagai tindak lanjut, Sabino mengatakan saat ini pihak kecamatan sudah melakukan koordinasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
"Kami sudah lakukan komunikasi dengan dinas teknis seperti BPD, Dinsos, PU dan Dinkes. Hari ini agendanya pemetaan bersama untuk bagi tugas," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, langkah pertama yang harus segera dilakukan ialah untuk mengurangi ketinggian air yang ada di rumah-rumah warga. Hal itu bisa dilakukan dengan menggunakan pompa air yang akan disediakan oleh dinas PU.
"Hari ini masih belum, mungkin nanti baru ditindaklanjuti karena kita baru koordinasi. Mudah-mudahan bisa secepatnya," lanjutnya.
Selain rumah-rumah warga, area SMPN 2 Tanggulangin juga menjadi langganan banjir. Kali ini, air menggenang di sana sudah sekira 30 centimeter.
"Ketinggian air terus bertambah. Apalagi setelah hujan mengguyur deras dalam waktu lama. Tentu kami khawatir. Takut banjir berlarut-larut sampai beberapa bulan seperti sebelumnya," kata Alhadi, Kepala Sekolah SMPN 2 Tanggulangin.
Di sekolah itu, kondisinya juga tidak seperti sebelumnya. Kali ini air tidak sampai masuk ke dalam ruang kelas. Itu karena gedung sekolah memang sudah ditinggikan.
"Total ada 11 ruang kelas dan beberapa ruangan lain seperti ruang lab dan ruang guru yang sudah ditinggikan. Sehingga air tidak sampai masuk," kata Al Hadi.
Kendati demikian, pihaknya juga berharap agar pemerintah segera turun tangab. Melanjutkan pengerjaan bangunan sekolah, dan mengatasi banjir yang terjadi. Setidaknya, saat siswa mulai kembali masuk, sekolah sudah tidak kebanjiran.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Asrofi, menyatakan bahwa pemerintah akan mengupayakan sesegera mungkin melakukan peninggian akses masuk ke sekolah tersebut. Termasuk meninggukan halaman sekolah yang kerap tergenangi air.
"Secepatnya. Agar saat kegiatan belajar tatap muka kembali digelar, sekolah sudah tidak kebanjiran lagi," ujar Asrofi.
Di sisi lain, BPBD Sidoarjo sedang melakukan pemetaan untuk menentukan titik mana saja yang akan dipasangi pompa air. Hal itu sebagai tindak lanjut agar banjir yang menggenangi 6 RT di dua desa yang ada di Kecamatan Tanggulangin segera surut.
Kepala BPBD Sidoarjo, Dwijo Prawito mengungkapkan, hari ini dia dan beberapa pihak terkait termasuk Camat dan Pemdes dari masing-masing desa telah melakukan koordinasi. Saat ini status bencana banjir di Tanggulangin tersebut statusnya masih siaga.
Selain dengan memaksimalkan pompa air, normalisasi sungai merupakan langkah yang juga telah direncanakan pemerintah. Bahkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2020, ada pos anggaran untuk normalisasi sungai di Kedung Banteng dan Banjarasri.
"Penyebab utama banjir karena curah hujan yang tinggi beberapa hari yang lalu. Itu yang menyebabkan tidak bisa menampung air sehingga perlu normalisasi," ujarnya.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).