Update Covid-19 di Malang Raya Jawa Timur Rabu 4 November 2020: Positif 3732, Total Sembuh 3296

Simak perkembangan update virus corona Malang, Jawa Timur hingga hari ini Rabu 4 November 2020 termasuk daerah Kota Surabaya, Malang dan Batu.

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Kompas.com
Ilustrasi situasi selama pandemi Covid-19 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko

SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak perkembangan update virus corona Malang, Jawa Timur hingga hari ini Rabu 4 November 2020.

Sampai saat ini, terjadi penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang cukup signifikan di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 3732 orang.

Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur Kota dan Kota Batu berikut ini:

Update Covid-19 di Malang Raya Jawa Timur Rabu 4 November 2020: Positif 3732, Total Sembuh 3296
Update Covid-19 di Malang Raya Jawa Timur Rabu 4 November 2020: Positif 3732, Total Sembuh 3296 (Shutterstock via Kompas)

- update virus corona di Kota Malang

Pasien Positif Covid-19 = 2070 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 1846 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 209 orang

Pasien Suspek = 3002 orang

Pasien Dalam Pantauan = 15 orang

- update virus corona di Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 1058 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 948 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 3 orang

Isolasi di rumah = 40 orang

Gedung observasi = 0 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 67 orang

Pasien Suspek = 2282 orang

- update virus corona di Kota Batu

Pasien Positif Covid-19 = 604 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 502 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 59 orang

Pasien Suspek: 752 orang

- update virus corona di Jawa Timur

Pasien Positif Covid-19 = 53274 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 47262 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 3818 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 2194 orang

Pasien Suspek = 6863 orang

*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.

Berikut update berita terkait virus corona di Malang Raya:

Ujicoba Tatap Muka, SMAN 9 Kota Malang Siapkan Empat Mapel Sehari

SMAN 9 Kota Malang melaksanakan ujicoba tatap muka tahap pertama hari kedua, Selasa (3/11/2020). Fokusnya adalah siswa kelas 10 dan 12.

"Siswa yang masuk berbeda setiap harinya. Hari pertama kemarin misalkan siswa kelas 12 MIPA 1, hari kedua 12 MIPA 2."

"Besoknya 12 MIPA 3. Begitu seterusnya," jelas Sri Setyawati, Kepala SMAN 9 pada suryamalang.com, Selasa (3/11/2020).

Suasana kelas di SMAN 9 Kota Malang yang ikut ujicoba tatap muka tahap pertama, Selasa (3/11/2020). Guru berada di kelas sebelah bersama siswa lainnya. Siswa di kelas sebelahnya dikoneksikan dengan LCD.
Suasana kelas di SMAN 9 Kota Malang yang ikut ujicoba tatap muka tahap pertama, Selasa (3/11/2020). Guru berada di kelas sebelah bersama siswa lainnya. Siswa di kelas sebelahnya dikoneksikan dengan LCD. (SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati)

Siswa kelas 10 juga bergantian rombelnya setiap harinya. Tujuannya agar semuanya merasakan keadilan.

Setiap hari, sekolah menyiapkan empat mapel sesuai jurusannya. Untuk MIPA ada mapel Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.

Dipilihnya mapel itu karena sulit jika siswa belajar sendiri. Sedang di jurusan IPS, empat mapelnya adalah Matematika, Sosiologi, Geografi dan Ekonomi.

Sedang jurusan Bahasa yaitu mapel Matematika, Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya.

"Kami memilih kelas 12 karena mereka kan juga mendekati ujian-ujian," jawab Sri.

Tahap pertama akan dilaksanakan selama dua pekan. Kemudian di tahap kedua, akan ditambah kelas 11. Alasan memberi tahapan-tahapan karena tiap sekolah memiliki kesiapan sendiri.

Jika siswa tidak ada jadwal luring ke sekolah, maka lainnya melaksanakan daring di rumah. Pembelajaran di mulai pada pukul 07.00-11.15 WIB.

Siswa tidak memakai seragam. Dalam pantauan suryamalang.com, ada dua kelas yang dikoneksikan. Guru mengajar di salah satu kelas. Dan terkoneksi di kelas lain dengan layar LCD.

Sehingga bisa mendengarkan suara gurunya. Selain itu di tiap meja siswa diberi pembatas mika. Siswa juga memakai masker dan face shield.

Jika biasanya siswa sholat berjamaah di masjid sekolah, saat ujicoba tatap muka tidak ada. Siswa menjalani sholat di rumahnya.

Sebelum melaksanakan ujicoba ini, sekolah menyosialisasikan ke walimurid. Ada yang setuju dan tidak. Namun setelah diberitahu kesiapan sekolah, orangtua memberi respons positif.

Meski begitu, siswa harus mendapat izin dari orangtua jika ikut luring. Kantin di sekolah ditiadakan sehingga siswa harus membawa bekal sendiri.

Di lingkungan sekolah telah disiapkan wastafel dan sabun cuci tangan. Serta cek suhu saat masuk gerbang sekolah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved