Pemulung Jujur Lihat Uang 15 Juta, Diam di Jalan Dari Pagi Sampai Malam Menunggu Pemiliknya Datang

Seorang pemulung jujur di Sukoharjo, Jawa Tengah menemukan dompet berisi uang Rp 15 juta, menunggu dari pagi hingga malam sampai pemiliknya datang

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase TribunSolo.com/Ilham Oktafian
pemulung jujur di Sukoharjo, Jawa Tengah menemukan dompet berisi uang Rp 15 juta 

"Dulu pernah dikasih uang Rp 150 ribu, yang Rp 50 ribu saya kasih istri saya yang Rp 100 ribu saya belikan semen," ungkapnya.

Bukan sekali dua kali, ia mengaku pernah menemukan dompet maupun barang lain yang terjatuh di jalan tersebut.

"Setiap ada barang jatuh saya tunggu sampai pemiliknya mengambil, walaupun saya pemulung tapi saya mencoba jujur dan tidak mau mengambil milik orang lain," tandasnya.

  • Suka Rela Menambal Jalan yang Berlubang 

Meskipun di tengah keterbatasan, Mulyadi ringan tangan layaknya sosok berhati malaikat.

Ya, pria 45 tahun itu tanpa pamrih menolong banyak orang melalui aksi tak biasanya.

Setiap hari, pria yang berprofesi sebagai pemulung itu membersihkan jalan yang biasanya dilewati pengendara, di antaranya di kawasan Goro Assalam.

Baca juga: Kisah Pilu Di Balik Kasus Keluarga dari Blitar Mencuri Kotak Amal di Malang, Ada Unsur Paksaan

Baca juga: Materi Bijak Bermedia Sosial Polresta Malang Kota di SMKN 13 Kota Malang, Tangkal Radikal dan Anarki

Pemulung bernama Mulyadi asal Sukoharjo
Pemulung bernama Mulyadi asal Sukoharjo (TribunSolo.com/Ilham Oktafian )

Tak hanya membersihkan, Mulyadi pun menambal jalan yang rusak dengan semen menggunakan uang pribadinya dari hasil memulung.

Ia mengaku ikhlas dan tak mengharap sepeser pun dari warga sekitar maupun pengendara yang lewat.

Sembari menambal jalan, ia mengaku sudah mengerjakan hal itu selama hampir 2 tahun.

Setiap pagi, Mulyadi berangkat dari Desa Mayang, Kecamatan Kartasura, menuju jalan kecil depan Goro Assalam yang jaraknya 4 km itu.

Mulyadi berangkat menggunakan sepeda onthel buntutnya lengkap dengan beronjong.

Kedua beronjong itu berisi barang rongsokan hasil memulung dan semen untuk menambal jalan yang berlubang.

Baca juga: Konsep Stasiun Kereta Api Dengan Green Arsitektur Mahasiswa ITN Malang Raih Gelar Juara

Baca juga: Gedung Kesenian Kota Batu Mulai Diperbaiki, Gunakan Dana CSR Karena Tak Ada Anggaran APBD

Ilustrasi pemulung di TPA Jatibarang
Ilustrasi pemulung di TPA Jatibarang (tribunjateng/WAHYU SULISTYAWAN )

Perbuatan yang dilakoni Mulyadi rupanya tidak terjadi tiba-tiba. 

Mulyadi mengaku mempunyai pengalaman buruk di jalan tersebut.

"Dua tahun lalu saat saya pulang merosok lewat jalan sini, saat itu jalannya masih sempit, pas saya simpangan dengan mobil dan jalan ini rusak saya jatuh terjungkal," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (23/11/2020).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved