Berita Batu Hari Ini
Lutung Jawa Bernama Luna Maya Dilepasliarkan di Tahura R Soerjo
Lutung Jawa bernama Luna Maya dilepasliarkan oleh BBKSDA Jawa Timur di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
"Masing-masing di hutan Coban Talun sebanyak 41 ekor dan hutan lindung Malang selatan sebanyak 61 ekor," papar Iwan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI BBKSDA Jawa Timur, Mamat Ruhimat, Mengemukakan, dari hasil monitoring rutin pasca pelepasliaran, sejumlah Lutung Jawa mampu bertahan hidup dengan baik.
Bahkan beberapa individu sudah berkembangbiak dan sebagian lagi bergabung dengan populasi liar di habitat barunya.
Pada penghitungan populasi awal di hutan Coban Talun, Gunung Biru hingga Gunung Anjasmoro tahun 2010 – 2011 ditemukan kurang dari 100 ekor Lutung Jawa.
Sedangkan setelah tujuh kali pelepasliaran dan berkembangbiak serta berinteraksi dengan populasi liar, TAF IP mencatat sedikitnya ada 155 ekor Lutung Jawa di bentang hutan Coban Talun, Gunung Biru hingga Gunung Anjasmoro pada 2020.
"Artinya ada kecenderungan populasi bertambah di kawasan tersebut. Kawasan hutan di lereng timur Gunung Biru berada di wilayah kerja UPT Tahura Raden Soerjo," terang Mamat.
Tipe habitat di kawasan tersebut merupakan hutan hujan tropis pegunungan dengan jenis dan bentuk vegetasi yang beragam.
Kawasan hutan alam yang membentang di sekitar Gunung Pusungrawung, Gunung Biru dan Gunung Anjasmoro merupakan kantung hutan alam yang merupakan salah satu habitat penting berbagai jenis satwa langka seperti Lutung Jawa, Kukang Jawa, Macan Tutul Jawa, Elang Jawa, Kijang, Musang Linsang dan lain-lain.
"Pendataan pada 2020 mencatat sedikitnya ada 53 jenis tumbuhan tingkat pohon dan 90% merupakan jenis tumbuhan pakan yang dikonsumsi Lutung Jawa, seperti Engelhardia spicata, Macropanax dispermus, Elaeocarpus glaber, Quercus sundaicus dan Litsea noronhae," urainya.
Potensi pakan Lutung Jawa, selain tumbuhan tingkat pohon, banyak juga dari jenis liana, epifit dan semak. TAF IP juga menemukan sedikitnya ada 17 jenis mamalia berukuran sedang hingga besar di kawasan hutan ini.
"Lutung Jawa merupakan salah satu jenis monyet pemakan daun endemik yang hanya tersebar di Jawa dan sedikit populasi di pulau-pulau kecil sekitarnya."
"Lutung Jawa dianggap Rentan karena populasinya yang terus menurun sejak beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Diperkirakan lebih dari 30% selama 36 tahun (3 generasi; panjang satu generasi 12 tahun).
Kelangsungan hidup Lutung Jawa sangat tergantung dengan keutuhan hutan tropis baik di pegunungan hingga dataran rendah dan daerah pesisir.
Ancaman utama yang berpotensi menyebabkan penurunan populasi Lutung Jawa di alam adalah hilangnya habitat akibat perubahan fungsi hutan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/pelepasliaran-tujuh-lutung-jawa-di-kawasan-taman-hutan-raya-raden-soerjo.jpg)