Pilkada Malang 2020
Perbandingan Program Pemberantasan Korupsi Tiap Pasangan Calon Pilkada Malang 2020
Isu pemberantasan korupsi jadi pembahasan hangat saat debat publik pamungkas Pilkada Malang 2020 semalam.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | MALANG - Isu pemberantasan korupsi jadi pembahasan hangat saat debat publik pamungkas Pilkada Malang 2020 semalam.
Kala itu, panelis menerangkan, index antikorupsi Kabupaten Malang senilai 3,84 dari skala 0 sampai 5.
Berdasar dari data tersebut, panelis menanyakan kebijakan yang disodorkan masing-masing Pasangan Calon (Paslon) untuk meningkatkan index anti korupsi.
Pasangan Calon Bupati Malang dan Calon Bupati Malang nomor urut 1, Muhammad Sanusi-Didik Gatot Subroto (Sandi) menegaskan akan bertindak tidak tebang pilih dalam penanganan korupsi di tubuh Pemkab Malang.
"Korupsi dilakukan oleh para pejabat yang berkepentingan. Jika pejabat terbukti (korupsi) pasti akan saya pecat," kata Sanusi.
Bahkan Sanusi mengaku tak akan main-main dengan praktik pidana korupsi.
"Siapapun yang korupsi kami akan habisi," ancam Sanusi.
Pendapat berbeda disampaikan Pasangan Calon Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang nomor urut 2, Lathifah Shohib dan Didik Budi Muljono (Ladub).
Menurut Lathifah, pencegahan korupsi bisa dilakukan dengan tata kelola pemerintahan yang efisien.
"Kami tingkatkan pelayanan publik. Ada mall pelayanan publik satu pintu. Untuk mewujudkan kemudahan masyarakat dalam mengurus administrasi dalam satu pintu," kata cucu pendiri NU ini.
Efisiensi pelayanan publik juga menyasar hingga tingkat kecamatan.
"Kedua, pelayanan administrasi terpadu kecamatan. Lalu ketiga, ada program satu aplikasi untuk semua layanan, berbasis online. Serta kerjasama dengan BUMN, BUMD, dan swasta untuk pelayanan masyarakat," beber Lathifah.
Di sisi lain, pasangan Calon Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang, nomor urut 3, Heri Cahyono dan Gunadi Handoko menyatakan sebagai paslon pertama yang memulai gebrakan anti korupsi dalam Pilkada Malang 2020.
"Malang Jejeg hadir karena Malang terkena Tsunami korupsi. Malang jejeg tidak akan hadir kalau tidak ada tsunami korupsi," kata Heri saat debat
Heri menerangkan jika gebrakannya itu diwujudkan dengan komitmen anti korupsi disaksikan Malang Corruption Watch (MCW).
"Kami satu-satunya pasaangan calon yang menitipkan pakta integritas ke MCW," tegas pria yang akrab disapa Sam HC ini.
Sam HC menyatakan dirinya bersama Gunadi Handoko telah menimba ilmu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kami satu-satunya pasangan calon yang menghadiri undangan ke KPK untuk pembekalan pencegahan korupsi sampai selesai," jelas pengusaha otomotif asal Kasembon ini.