Berita Batu Hari Ini
Komisi C Sebut Sikap Gugus Tugas Kota Batu Tidak Komunikatif
Dalam lima hari terakhir, sejak 3 hingga 6 Desember 2020, jumlah warga Kota Batu yang terkonfirmasi positif angkanya di atas 30 kasus
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | BATU – Dalam lima hari terakhir, sejak 3 hingga 6 Desember 2020, jumlah warga Kota Batu yang terkonfirmasi positif angkanya di atas 30 kasus.
Pada 3 Desember, tercatat ada 33 orang terkonfirmasi positif.
Berturut-turut di hari selanjutnya hingga tanggal 6 Desember, yakni 63, 40 dan 51.
Jika ditotal, dalam empat hari ada 187 warga Kota Batu terkonfirmasi positif.
Sedangkan data pada 7 Desember 2020, tercatat tidak ada warga Kota Batu yang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19, alias nol.
Hingga 7 Desember 2020, jumlah warga Kota Batu yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 953 orang yang terdiri atas 167 berstatus aktif, 710 berstatus sembuh dan 76 orang dilaporkan meninggal dunia disebabkan Covid-19.
Banyaknya laporan kasus terkonfirmasi positif di Kota Batu ternyata tidak diketahui secara resmi oleh anggota DPRD Kota Batu, khususnya Komisi C yang menjadi mitra kerja bidang kesehatan.
Ketua Komisi C DPRD Batu, Khamim Tohari, mengaku tidak tahu dan tidak ada komunikasi antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, Dinas Kesehatan Kota Batu maupun pihak lainnya terkait penambahan kasus.
“Tidak ada sama sekali. Belum ada (komunikasi, Red), makannya saya juga heran kok tidak berkomunikasi dengan kami. Kan seharusnya bicara bersama, pencegahannya bagaimana?,” kata Khamim, Senin (7/12/2020).
Khamim mengetahui informasi adanya penambahan yang tinggi di Kota Batu melalui media massa.
Selama ini tidak ada pemberitahuan resmi dari Pemerintah Kota Batu ke Komisi C, DPRD Batu.
“Kami juga tidak mengetahui langkah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 seperti apa. Seharusnya komunikasi dengan kami. Kami ini kan fungsinya mengawasi dan memberikan masukan. Termasuk, jika butuh anggaran, kami siapkan,” ujar Khamim.
Khamim menduga, petugas berwenang mungkin saja sedang sibuk atau panik sehingga tidak membuka komunikasi dan informasi kepada DPRD Batu, pun kepada publik yang memiliki hak untuk mengetahui informasi sebenarnya.
“Masyarkat harus tahu, kalau mereka tahu, mereka bisa antisipasi diri. Seperti melaksanakan disiplin protokol kesehatan. Kalau masyarakat tidak tahu, ya seenaknya sendiri. Ya kami tidak suudzon, mungkin mereka sibuk dan panik juga. Tapi seharusnya, sebagai mitra kerja diberi tahu. Minimal diajak ngomong, langkah-langkah apa yang ditempuh,” terangnya.
Sementara itu, sepertinya juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu sudah tidak lagi dijabat oleh M Chori.