Kronologi Pembunuhan Mahasiswa Telkom Karawang, Para Pelaku Bahas Pembuangan Mayat Sambil Makan Sate
Mahasiswa Universitas Telkom, Fathan Ardian Nutmiftah (19) tewas dibunuh Jhovi Fernando (31) di rumah kontrakan Kampung Cilalung, Karawang.
Dia pun segera membawa barang-barang dan motor milik Fathan ke rumah kawannya.
Melalui ponsel Fathan, Jo sempat meminta tebusan Rp 400 juta kepada keluarga.
Jo mengirim nomor rekening atas nama Husain Abdurrahim.
Dua hari setelah Fathan tewas, Jo menjemput Husain di Terminal Klari dan menceritakan kejadian itu.
Jo pun minta bantuan Husain untuk membuang mayat Fathan.
Lalu mereka mengikat tangan dan kaki Fathan dengan tali rapia dan membungkus dengan tiga lapisan.
Pertama dibungkus dengan plastik, kemudian sarung dan terakhir dengan bed cover.
Kemudian mereka minta bantuan Rio Hadiyanto.
Jo dan Husain menemui Rio di perempatan Johar.
Selanjutnya mereka meminjam mobil paman Jo untuk membuang mayat.
Mereka sempat menuju ke Gor Panthayuda untuk makan sate dan minta Rio membantu membuang jasad Fathan.
Mereka pun melakukan survei sekitar Irigasi Tamelang, Purwasari.
Lalu para tersangka kembali ke rumah kontrakan untuk mengambil jasad Fathan.
Jo dan Husain mengangkat mayat, dan Rio sebagai sopir menunggu di mobil.
Mereka sempat keliling, dan akhirnya membuang mayat korban ke parit persawahan di Dusun Kecemek, Bayurkidul, Cilamaya Kulon.