Santri Asal Probolinggo Jawa Timur Jadi Korban Tabrak Lari di China, Pelaku Beri Santunan 1,8 Miliar

Kasus tabrak lari santri Paiton di China memasuki babak baru, pelaku beri Rp 1,8 M, korban tak bisa dimakamkan di Indonesia

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase Motorplus-online.com/Dok.Istimewa via TribunJogja.com
Ilustrasi kecelakaan, kasus tabrak lagi Santri Probolinggo di China dapat ganti rugi Rp 1,8 miliar 

Sementara rekan korban yang sama-sama dari Paiton dan sekampus di Xianyang, Faiq Iqbal Ainun, mengalami luka ringan dalam kecelakaan yang terjadi di sekitar lingkungan kampus mereka itu.

Pelaku sempat melarikan diri sebelum akhirnya menyerahkan diri kepada pihak kepolisian pada 1 Januari.

Kasus kematian warga negara asing di Kota Xianyang merupakan yang pertama kali dalam 40 tahun terakhir.

Oleh karena rumitnya proses pengiriman jenazah dari Xianyang ke Paiton di tengah pandemi, akhirnya pihak keluarga mengikhlaskan korban dimakamkan secara Islami di Xianyang.

Pengurus masjid di Xianyang bersedia memberikan lahan pemakamannya karena juga mengenali korban yang rajin beribadah di masjid tersebut. 

  • Kronologis kecelakaan

Peristiwa nahas itu bermula saat Rendra bersama teman sekampus yang sama-sama berasal dari Paiton, Faiq Iqbal Ainun Taufiq (20), mencari makan setelah mengerjakan tugas-tugas kuliahnya pada 30 Desember 2020 dini hari.

Sekitar 100 meter dari gerbang kampus, datang mobil dari belakang.

Mobil tersebut seharusnya berjalan di lajur kanan, namun entah mengapa berpindah ke lajur kiri, tempat kedua mahasiswa itu berjalan kaki.

Rendra terlempar ke depan hingga kepala membentur aspal dan kaki patah serta tidak sadarkan diri, sedangkan Faiq terpelanting ke kiri dan hanya menderita luka ringan.

Pengemudi mobil bukan menolong kedua alumni salah satu pondok pesantren di Paiton yang terkapar itu, tetapi malah tancap gas untuk melarikan diri.

Saat dibawa ke rumah sakit, Rendra dalam keadaan kritis.

Baca juga: Diujung Tanduk, Celine Evangelista Ngaku Tak Cinta Stefan William, Jadi Cerai?

Baca juga: Suara Tangisan Mengarahkan Santri di Bangkalan Temukan Bayi Perempuan di Tempat Pembuangan Sampah

Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.
Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik. (SHUTTERSTOCK )

Pelaku baru tertangkap pada Jumat (1/1) dan langsung ditahan.

Pelaku bersedia membayar biaya perawatan keduanya di rumah sakit sebesar 40.000 yuan (Rp 86,3 juta) per hari atas perintah pihak kepolisian Xianyang.

Selanjutnya, pihak KBRI Beijing juga sedang mengurus hak-hak korban, termasuk asuransi. KBRI Beijing juga mengirimkan staf untuk persidangan kasus tersebut.

Di Shaanxi Polytechnic Institute terdapat lima mahasiswa asal Paiton yang semuanya mendapatkan program beasiswa parsial dari pihak kampus, termasuk Rendra dan Faiq.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved