Berita Batu Hari Ini

FKUB Batu Raih Penghargaan Harmony Award dari Kementerian Agama Berkat Desa Kerukunan Umat Beragama

Tidak ada kelompok agama tertentu di Kota Batu yang begitu fanatik dengan urusan politik. Para pemeluk agama di Kota Batu sudah tahu porsinya

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/DOKUMENTASI PUNJUL SANTOSO
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menerima para pengurus FKUB Batu di ruang kerjanya yang baru saja menerima penghargaan dari Kemenag RI. 

Penulis : Benni Indo , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, BATUKota Batu mendapatkan penghargaan Harmony Award dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Batu pada 3 Januari 2021 di Kantor Kemenag RI, DKI Jakarta.

Ketua Dewan Pembina FKUB Batu, Punjul Santoso mengatakan, setelah mendapatkan penghargaan, para pengurus FKUB mendatangi ruang kerjanya.

Kedatangannya untuk silaturahmi dan sekaligus melaporkan penghargaan yang telah diraih.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Kota Batu melalui FKUB karena keberadaan desa kerukunan umat beragama di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

“Seluruh pengurus FKUB Batu sudah datang ke saya. FKUB mendapatkan Harmony Award dari Kementerian Agama saat Hari Amal Bhakti Kemenag pada 3 Januari di Jakarta. Hanya ada lima daerah yang dapat,” papar Punjul.

Menurut Punjul, penghargaan tersebut merupakan apresiasi yang luar biasa kepada Kota Batu. Pasalnya, FKUB Batu baru dibentuk sekian tahun lalu namun kinerjanya telah menuai hasil.

“Kami akan membentuk Desa Kerukunan Umat beragama lain selain di Desa Mojorejo. Sudah ada keinginan Tokoh Masyarakat di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo. Tidak terlalu lama lagi kami akan datang kesana untuk silaturahmi dengan tokoh-tokoh setempat,” papar Punjul.

Dikatakan Punjul, kerukunan di tengah masyarakat sangat vital fungsinya.Terutama kerukunan antar umat beragama.

Kota Batu harus menjadi contoh bagi daerah lain terkait kerukunan umat beragama.

“Di Kota Batu ada sekolah Kristen, Budha, Hindu, Islam dan Katolik. Masyarakat di sini toleransinya tinggi, saat perayaan hari besar, saling menjaga. Kerukunan harus dirawat karena kalau sampai terjadi gesekan sedikit saja, bisa menyebar luas,” terangnya.

Dikatakan Punjul, tidak ada kelompok agama tertentu di Kota Batu yang begitu fanatik dengan urusan politik.

Katanya, para pemeluk agama di Kota Batu sudah mengetahui porsinya masing-masing.

“Karena masing-masing sudah tahu porsinya, sekalipun beragama Islam, tidak masuk ke Parpol yang berafiliasi Islam. Di Kota Batu ini lebih melihat sosok atau figurnya. Saya melihat figur karena kedekatan tokoh agama dan masyarakat sangat baik dan inilah yang terjadi di Kota Wisata Batu,” tutupnya.

Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, pemberian Harmony Award sudah berlangsung sejak 2015.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved