Gunung Semeru Meletus

Update Erupsi Gunung Semeru 2 Februari 2021, Luncuran Awan Panas Capai 5 Km, Waspadai Hujan Abu

Berdasarkan laporan pengamatan visual sementara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) luncuran guguran awan panas berjarak 4,5-5 km

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dyan Rekohadi
ISTIMEWA
Visual Gunung Semeru saat mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 4,5 - 5 kilometer, Selasa (2/2/2021) 

Penulis : Tony Hermawan , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Update informasi terbaru erupsi Gunung Semeru yang kembali mengeluarkan guguran awan panas, pada Selasa (2/2/2021) disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) .

Berdasarkan laporan pengamatan visual sementara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) luncuran guguran awan panas terjadi dengan jarak luncur 4,5-5 kilometer.

Meski demikian, belum ada laporan terkait dampak signifikan dampak akibat aktivitas itu.

Namun, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq tetap memerintahkan Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang dan jajaran terkait untuk melakukan pemantauan, terutama potensi hujan abu.

"Ini kami sudah memerintahkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi saya kerahkan utamanya BPBD, TNI, Polri dan relawan-relawan yang selama ini terlibat aktivitas Gunung Semeru," kata Thoriq, Selasa (2/2/2021).

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq memprediksi 3 desa yang terdampak yaitu, Penanggal, Pasrujambe, dan, Gucialit berpotensi terdampak, utamanya hujan abu dampak dari aktivitas tersebut.

"Karena arah angin mengarah ke utara. 

Jadi Pasrujambe, penanggal, dan gucialit diperkirakan akan ada hujan abu dari dampak guguran awan panas," kata Thoriq, Selasa (2/2/2021).

Adanya potensi hujan abu, Bupati Thoriq kini telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang dan jajaran terkait untuk melakukan pemantauan, terutama potensi hujan abu.

"Ini kami sudah memerintahkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi saya kerahkan utamanya BPBD, TNI, Polri dan relawan-relawan yang selama ini terlibat aktivitas Gunung Semeru," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kabid Pencegahan kesiapsiagaan dan logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di radius 1 KM dan wilayah sejauh 4 KM sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif. 

Karena itu merupakan jalur luncuran kawah aktif Gunung Semeru.

"Untuk masyarakat kami imbau tidak melakukan aktivitas sejauh 4 KM di sektor lereng selatan-tenggara dan mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved