Misteri Suara Dentuman di Malang Juga Terjadi di Bali, BPBD dan Lapan Sebut Dugaan Penyebabnya
Ini perkiraan penyebab suara dentuman di Bali, apakah sama dengan penyebab suara dentuman di Malang?
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya dalam keterangan tertulis mengatakan, kepolisian turut mencari tahu sumber suara tersebut.
Menurutnya, ada warga sempat melihat benda bersinar di langit sebelum terdengar dentuman.
"Hasil penyelidikan dan informasi yang diperoleh dari beberapa tempat di Buleleng seperti Pengastulan dan Dencarik bahwa suara ledakan tersebut terdengar setelah adanya semacam benda yang bersinar dari langit di arah barat laut Buleleng yang jatuh," ungkap Sumarjaya.
Sempat diduga ledakan bersumber dari Bendungan Tamblang Suara dentuman juga sempat diduga berasal dari aktivitas blasting tanah menggunakan bahan peledak di proyek Bendungan Tamblang.
Namun saat kejadian, ternyata tidak ada aktivitas blasting tanah di proyek itu.
"Kegiatan blasting bahan peledak (handak) di proyek Bendungan Tamblang, hari ini nihil ada blasting dan Handak dalam keadaan aman," kata dia dilansir dari TribunBali.com 'Dentuman Misterius di Bali, Wagiastra: 10 Km dari Bibir Pantai, Suaranya Jelas Sekali'
- Sinyal misterius 20 detik
Pusat Gempa Regional (PGR) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, menemukan anomali sinyal di wilayah Buleleng pada waktu dentuman terjadi.
Sinyal itu berdurasi 20 detik dengan besaran setara dengan magnitudo 1,1.
"Durasinya 20 detik, kalau besarannya kami cek kira-kira skala 1,1 magnitudo," ujar Observer PGR BMKG Wilayah III Denpasar Indira di Kantor BMKG Wilayah III Denpasar, Minggu (24/1/2021).
Meski memiliki kekuatan magnitudo, sinyal tersebut dipastikan bukan sinyal seismik gempa bumi.
"Memang ada anomali sinyal. Namun, sinyal ini bukan seismik gempa bumi karena tak tercatat oleh beberapa sensor di sekitarnya, hanya sensor Singaraja saja," urai Indira dilansir dari Kompas.com artikel 'Sensor BMKG Tangkap Suara Dentuman di Bali, tapi Bukan Aktivitas Gempa'.