Berita Mojokerto Hari Ini
Pembantaian di Panti Pijat Mojokerto, Santi Tewas dalam Kondisi Setengah Telanjang, Tatik Luka Parah
Pembantaian di Panti Pijat Mojokerto, Santi Tewas dalam Kondisi Setengah Telanjang, Tatik Luka Parah
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: eko darmoko
SURYAALANG.COM, MOJOKERTO - Seorang cewek yang bekerja sebagai terapis di panti pijat ditemukan tewas berlumuran darah di Dusun/Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis (4/2/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.
Cewek tersebut sehari-harinya menjadi terapis di Panti Pijat Berkah, Mojokerto.
Informasi dari Kepolisian menyebutkan, identitas korban bernama Santi (35) asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.
Ia diduga dibunuh oleh oleh pria tidak dikenal yang merupakan pelanggan rumah pijat.
Korban tewas seketika di lokasi kejadian akibat luka tusuk benda tajam pada bagian leher.
• Modus Kado untuk Pacar, Pak Guru Bawa Siswi SD ke Hutan Demi Puaskan Birahi Lalu Diberi Uang 10 Ribu
• Om Kos Punya 36 Siswi SMP dan SMA yang Siap Puaskan Birahi Pelanggan, Tarif Murah Mulai Rp 250 Ribu

Korban meninggal mengenaskan bersimbah darah dalam keadaan setengah telanjang, bagian bawah tidak mengenakan celana.
Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu juga menyerang wanita bernama Tatik (47) warga Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Saat itu, dia berupaya menolong korban namun pelaku membacok dengan menggunakan parang yang mengakibatkan luka sayatan pada bagian telinga kiri.
Kondisi korban Tatik sekarat kini dalam perawatan intensif di rumah Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.
Setelah melakukan pembantaian itu pelaku kabur melarikan diri mengendarai motor Honda Beat dalam kondisi telanjang bulat dan membawa tas ransel.
Eky Dermawan (36) warga setempat, mengatakan dia mendengar jeritan wanita berteriak minta tolong yang berasal dari dalam panti pijat.
Saat itu, ia menjaga tempat cuci motor yang jaraknya berdekatan dari lokasi kejadian langsung menghampiri sumber suara.
"Saya melihat Mbak Tatik sudah dalam kondisi terluka berdarah-darah sedangkan pelakunya kabur lewat pintu belakang," ungkapnya kepada SURYAMALANG.COM.
Eky berupaya mengejar seorang pria diduga kuat merupakan pelaku pembantaian yang melarikan diri menuju pintu belakang.
Namun pelaku keburu kabur mengendarai motor ke arah jalan raya.
"Pelaku mengendarai motor Beat tidak mengenakan pakaian yang ciri-cirinya postur tubuh tinggi usia sekitar 45 tahun," bebernya.
Dia bersama warga setempat menolong korban yang sekarat dan membawanya ke rumah sakit dan melaporkan ke pihak Kepolisian Polsek Jetis.
"Korban (Mbak Tatik) mengalami luka sobek di bagian telinga kiri seperti dibacok," jelasnya.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan yang menewaskan pekerja terapis pijat tradisional tersebut.
Tim Inafis Polres Mojokerto telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian perkara.
"Faktanya ada dua orang wanita sebagai pemijat menjadi korban yang satu orang meninggal mengalami luka tusuk dan satu korban luka pada bagian telinga," terangnya.
Deddy menyebut hasil identifikasi korban meninggal karena luka tusuk di leher.
Sedangkan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa sebilah parang yang diduga dipakai pelaku membunuh korban.
"Selain itu barang bukti yang diamankan lokasi kejadian yaitu satu celana milik pelaku dan satu buah senjata tajam (parang) dan kami masih menyelidiki asal sajam itu dibawa pelaku atau dari tempat pijat," pungkasnya.
Dikatakannya, Anggota Satreskrim Polres Mojokerto mengumpulkan keterangan saksi dan bukti petunjuk di lokasi kejadian untuk mencari keberadaan pelaku.
Pihaknya memasang garis polisi di lokasi kejadian perkara.
"Jenazah korban meninggal sudah dievakuasi ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto," tandas Deddy. (Romadoni)

Panti Pijat Bu Mamik Surabaya Tetap Buka saat Wabah Virus Corona
Panti Pijat Bu Mamik yang ada di Jalan Bratang, Surabaya, tetap buka di tengah wabah virus corona atau Covid 19.
Pantauan SURYAMALANG.COM, di tempat tersebut masih menyediakan terapis untuk melayani pijat para tamu, Selasa (14/4/2020).
Terlihat ada sekitar empat tamu yang datang ke tempat pijat tersebut.
Padahal sesuai anjuran Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada pertengahan Maret lalu, menyampaikan agar seluruh tempat hiburan dan wisata di Jawa Timur tutup operasionalnya sementara selama pandemi Covid-19 ini.
Para terapis berjajar tanpa menerapkan physical distancing.
Salah satu pengunjung, SM dan JK mengatakan jika keduanya sempat masuk ke tempat pijat tersebut.
"Iya tadi saya sempat masuk, memang terapisnya ada di bilik dan berjajar seperti biasa. Masih melayani tamu kok," sebut SM kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (14/4/2020).
Sementara itu, Kapolsek Gubeng, Kompol Naufil Hartono angkat bicara soal pitrad Bu Mamik yang masih beroperasi di tengah wabah Covid-19 di Surabaya.
Menurutnya, pihak kepolisian sektor Gubeng sudah mengimbau kepada setiap warga dan pengusaha tempat hiburan dan wisata di wilayah hukumnya agar tidak beroperasi sementara waktu saat wabah Covid-19.
"Kemarin sudah kami datangi terus. Sepengetahuan saya tutup semua, untuk kepastiannya saya cek lagi ya," kata Naufil saat dihubungi, Selasa (14/4/2020).
Disinggung apakah polsek kecolongan, Naufil mengatakan jika operator Bu Mamik mencari kelengahan polsek untuk dapat beroperasi.
"Info anggota sudah tutup, ini saya perintahkan anggota cek sekarang, kalau Bu Mamik buka mencari kelengahan kita,"tandasnya. (SURYAMALANG.COM)