EDAN, Bapak di Bima Paksa Anak Kandung Layani Nafsu Orang Gila, Terkuak Modus Cuci Tangan

Kelakuan Edan Bapak di Bima paksa anak kandung hubungan badan dengan orang gila, terkuak modus cuci tangan

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Suryamalang.com/kolase via TribunPontianak.co.id/TribunJabar.com
Ilustrasi anak di bawah umur dan orang gila 

"Iya benar (ada kasus pencabulan), sudah kita amankan pelaku di kontrakannya, dan dalam proses pemeriksaan saat ini," kata Indra saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021) artikel 'Seorang Anak Diduga Diperkosa oleh Ayah dan Ibunya hingga Hamil'.

Indra menuturkan, korban diperkosa oleh ayah tirinya pada Agustus 2018 lalu.

Baca juga: 5 Foto Kompol Yuni Purwanti Polwan Mirip Luna Maya, Dulu Kejar Pengedar, Kini Ditangkap Karena Sabu

Baca juga: Respon Dayana Tahu Jumlah Followernya Turun Drastis, Pasangan Fiki Naki Tak Takut Akunnya Hilang

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pada 2017 lalu, korban juga pernah dicabuli oleh ayah tirinya.

Namun, kejadian pencabulan yang pertama itu diketahui oleh ibu kandung korban.

Bahkan, sang ibu meminta korban untuk menyaksikan hubungan badan dengan ayah tirinya di dalam kamar.

"Korban diajak oleh ibu kandung masuk ke dalam kamar untuk memperlihatkan ibu dan bapak tirinya berhubungan badan dan korban ikut dicabuli," ujar Indra.

Saat ini, ibu kandung korban belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun, masih dilakukan pendalaman dan pemeriksaan lebih lanjut. "Ibu korban masih diperiksa," ucap Indra.

Pelaku dijerat Pasal 81 jo 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

- Diperkosa kakek hingga meninggal 

ILUSTRASI Siswi SMP
ILUSTRASI Siswi SMP (Shutterstock)

Seorang bocah 11 tahun di Thailand meninggal karena komplikasi kehamilan, dengan dugaan dia diperkosa kakek sendiri.

China Press melaporkan, kasus pemerkosaan itu dilaporkan terjadi pada November 2020, dengan pelakunya adalah kakek dari pihak ayah.

Korban disebut mengalami kehamilan ektopik, yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi tertanam di luar rahim.

Ibu dari bocah 11 tahun itu mengungkapkan, pada akhir November 2020 putrinya mengeluh merasakan sakit di bagian alat kelamin.

Dia segera dibawa ke rumah sakit, di mana dokter menyatakan mereka menemukan ada robekan di alat kelamin korban.

Ibu korban lalu membuat laporan kehamilan, namun tidak ada perkembang berarti hingga pada 6 Desember 2020, dokter menyebut putrinya mengalami kehamilan ektopik.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved