Ini Pekerjaan Warga Desa Sumurgeneng Tuban Setelah Mendadak Miliarder, Dulu Petani, Kini Berubah?

Bagaimana hidup warga Desa Sumurgeneng Tuban setelah mendadak jadi miliarder? dulu petani, sekarang?

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase
Pekerjaan Warga Desa Sumurgeneng Tuban Setelah Mendadak Miliarder 

Tak semua warga Desa Sumurgeneng, Jenu, Tuban, jadi miliarder dari hasil jual tanah ke Pertamina.

Seperti yang halnya yang dirasakan Tarsimah (65), warga Dusun Sumurgeneng.

Tarsimah hanya bisa mendengar suara riuh dari para tetangganya yang menjual lahan untuk proyek kilang minyak grass root refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia.

"Tidak dapat apa-apa saya, ya hanya lihat orang yang jual tanah saja pada senang," katanya ditemui di rumah, Jumat (19/2/2021).

Potret Ika Mawada Ramadhani, Beber Tips Sembuh dari Covid-19

Baca juga: Siap Jadi Tuan Rumah Piala Menpora 2021, Arema FC Mengaku Belum Dapat Surat Resmi

Tarsimah (65), warga Dusun/Desa Sumurgeneng, Jenu, Tuban, yang tidak mendapatkan berkah miliaran rupiah penjualan tanah ke Pertamina
Tarsimah (65), warga Dusun/Desa Sumurgeneng, Jenu, Tuban, yang tidak mendapatkan berkah miliaran rupiah penjualan tanah ke Pertamina (mochamad sudarsono/suryamalang.com)

Tarsimah mengaku tak punya lahan untuk dijual ke perusahaan plat merah, hingga dia hanya menyaksikan keriuhan di kampungnya saat orang ramai-ramai beli mobil.

Bahkan jangankan tanah, untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja ia harus bertahan dengan bantuan dari pemerintah.

Di dinding depan rumahnya, tertempel pamflet penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Tidak punya tanah, ya hanya rumah ini. Saya dan suami sudah tidak kerja, dapat bantuan dari pemerintah," ujarnya.

Di rumah ia tinggal bersama Parman (70) suaminya, yang kini mengalami sakit tidak bisa jalan.

Kondisi itu membuatnya harus tetap bertahan dengan segala keterbatasan.

Tarsimah juga bercerita saat ini kedua anaknya sudah tidak tinggal serumah, melainkan telah berkeluarga. Ada yang tinggal di luar kota.

"Ya seadanya bertahan, melihat tetangga pada jual tanah ya saya tidak bisa apa-apa, tidak punya lahan untuk dijual juga," ungkap sambil bersandar di pintu masuk.

  • Warga penerima BPNT ditarik 

Sementara itu, pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Imron mengatakan, sebelumnya ada 288 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT di Desa Sumurgeneng.

Namun setelah diverifikasi atas viralnya kampung miliarder, ditemukan 27 KPM yang dianggap sudah mampu karena telah menjual lahan ke Pertamina.

Kemudian mereka yang dianggap sudah mampu dicoret sebagai penerima BPNT melalui aplikasi sistem informasi kesejahteraan sosial next generation (SIKS-NG).

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved