Berita Batu Hari Ini

Rakyat Batu Melawan Polusi dengan Akar Wangi, Beri Contoh Langkah Solusi Konkret Bagi Pemkot Batu

Masyarakat Kota Batu yang memiliki semangat merawat kelestarian lingkungan hidup, bergerak menanam aneka bibit tanaman di sempadan Sungai Sabrangan

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/DOK TANDUR BANYU
Masyarakat Kota Batu yang memiliki semangat merawat kelestarian lingkungan hidup, bergerak menanam aneka bibit tanaman di sempadan Sungai Sabrangan, Kecamatan Junrejo, Minggu (7/3/2021) 

Penulis : Benni Indo , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, BATU -Masyarakat Kota Batu yang memiliki semangat merawat kelestarian lingkungan hidup, bergerak menanam aneka bibit tanaman di sempadan Sungai Sabrangan, Kecamatan Junrejo, Minggu (7/3/2021).

Gerakan ini dimotori oleh Komunitas Tandur Banyu yang berdiri sejak 2018.

Komunitas ini, selain fokus untuk merawat ketersediaan air, juga fokus pada kualitas tanah dan udara.

Selain itu juga kelestarian ragam flora-fauna yang ada di lahan-lahan desa.

Dedi, seorang pemuda asal Desa Junrejo, menyampaikan bahwa gerakan masyarakat kali ini untuk menyelamatkan Sumber Kembang yang terletak di sempadan Sungai Sabrangan, hilir TPA Tlekung.

Masyarakat yang hadir menanam Vetiver di sempadan sungai segmen Jembatan Gangsiran hingga Sumber Kembang.

Selain untuk menahan longsoran, Vetiver juga diharapkan mereduksi polutan sungai.

"Lalu murbei untuk makanan burung yang berhabitat di sempadan sungai. Juga, alpukat agar tanaman yang ada di sempadan sungai dapat produktif," ujarnya, Minggu (7/3/2021).

Ke depan, konsep eko-hidraulik akan diterapkan untuk melindungi sempadan sungai dari ancaman bencana maupun pencemaran.

Fungsi sempadan sungai di hulu adalah sebagai penahan sementara aliran banjir atau retensi banjir, juga perlu dikembalikan.

"Memang publik merasa belum ada jawaban yang konkret dari DLH Kota Batu yang membidangi pengelolaan TPA Tlekung sejak masalah pencemaran sungai," katanya.

Andik 'kunting', Ketua Pemuda Junrejo, merasakan hal tersebut.

Tidak ada jawaban yang memuaskan dari pemerintah terkait solusi atas masalah pencemaran.

"Maka kami langsung menjawabnya dengan solusi, sebisa apa yang kami lakukan. DLH Kota Batu dalam siaran-siaran persnya cenderung menggiring permasalahan ini pada opini-opini dangkal, seperti akibat pertumbuhan penduduk, lindi mencemari karena plengsengan ambrol, bahkan hari ini pun masih melibatkan akademisi untuk mencarikan solusinya padahal ini adalah masalah yang sudah lama," katanya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved