Wawancara Eksklusif
Cerita Unik Bupati Bojonegoro Hj Anna Mu'awanah Saat Tangani Pandemi Covid-19
wawancara ekslusif Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah dengan Pemimpin Redaksi Harian Surya, Febby Mahendra Putra
Penulis: Mochamad Sudarsono | Editor: isy
Anna Mu'awanah: Ada, di grup sendiri ada. Lalu ada yang bilang vaksin tidak apa-apa, kita sudah pernah sejak kecil.
Kemudian saya komentar negara tidak akan mencelakakan warganya, negara sudah memberikan yang terbaik.
Kami vaksin 29 januari lalu bersama Forkopimda, sampai sekarang tidak ada accident (kecelakaan, red) atau orang yang menolak divaksin.
Bahkan pagi-pagi sudah ada lansia datang minta divaksin. Juga belum pernah ada keluhan setelah vaksin.
Baik Tenaga Kesehatan (Nakes), PNS, guru dan sebagainya.
Kami juga akan segera membuka kelas per kelas mengurangi virtual.
Febby Mahendra: Pandemi 15 maret berulang tahun, selama ini apa yang berubah dari ibuk baik pribadi maupun selaku pejabat?
Anna Mu'awanah: Kita banyak refleks, tiba-tiba di jalan ada hand sanitiser kita langsung ambil, ada kran cuci tangan, kalau ada masker kita pakai meski sudah vaksin dua kali, kita mengurangi kerumunan, secara spontan.
Tahu ada kerumun mundur. Saya merasakan percaya diri setelah divaksin dan otomatis meningkatkan imum, tapi tetap prokes.
Febby Mahendra: Apa ada asupan yang berubah, jamu atau vitamin mungkin?
Anna Mu'awanah: Kebetulan dari dulu mengurangi makanan yang banyak minyak, kita makan pisang singklong rebus dan sejenisnya.
Vitamin konsumsi, tapi banyak minum air putih 2,5-3 liter per hari, kalau gula tidak begitu suka dari dulu.
Febby Mahendra: Dua tahun memimpin bojonegoro apa yang dirasakan dan dilakukan?
Anna Mu'awanah: Selama tiga periode di DPR-RI menjadi pengalaman dalam perencanaan yang matang dengan teman organisasi perangkat daerah (OPD).
Dua tahun ini kita sudah banyak menyelesaikan infrastruktur lintas atau antar kabupaten, kita rencanakan matang, memperbaiki keindahan tata kota.