Wawancara Eksklusif
Cerita Unik Bupati Bojonegoro Hj Anna Mu'awanah Saat Tangani Pandemi Covid-19
wawancara ekslusif Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah dengan Pemimpin Redaksi Harian Surya, Febby Mahendra Putra
Penulis: Mochamad Sudarsono | Editor: isy
Di 2021 sudah memperbaiki beberapa tempat, nanti kita lanjutkan terus, contoh kecil saja, kita kampanye mengurangi sampah, makanya di bojonegoro ini sudah jarang terlihat sampah berserakan, kalaupun ada itu dilakukan orang iseng.
Kalau sampai menimbun sudah tidak ada.
Febby Mahendra: Bagaimana cara pengelolaannya?
Anna Mu'awanah: Ada sumber daya manusia (SDM) yang membersihkan pagi sampai sore, saya cek got kerja bakti bareng warga, agustus-desember kalau tidak salah, jadi menggugah kesadaran warga.
Taman rusak dan drainase juga kita perbaiki, begitupun dengan keindahan kota.
Jalan protokol juga sudah mulai rapi dan akan terus kita lanjutkan.
Kadang ada kendala di Pedagang Kaki Lima (PKL) mereka bilang tidak pemkab tidak mementingkan warganya, di sisi lain ada juga pengguna jalan yang menginginkan haknya dengan memanfaatkan trotoar.
Akhirnya kita relokasi sebaik mungkin dan meminta untuk tidak kembali.
Febby Mahendra: Pengalaman DPR tiga periode di bidang keuangan, bahkan pernah tercatat menjadi anggota pansus century 2009, apakah bermanfaat atau tidak?
Anna Mu'awanah: Sangat membantu, baik dalam perencanaan, analisa anggaran.
Banyak teman di kementerian itu memudahkan, misal mengajukan pembangunan jalan atau status lahan dan sebagainya. Jadi sangat membantu.
Febby Mahendra: Apa benar kalau ngurus anggaran di kementerian harus nyangoni (memberi, red)?
Anna Mu'awanah: Tidak ada itu, kemeterian itu sudah ada platform anggaran. Kementerian sudah ada fiskalnya, kita lebih ke perizinan.
Febby Mahendra: Tolak ukur pertumbuhan ekonomi ditandai dengan hadirnya investasi, ada kiat-kiat tertentu bagaimana agar perekonomian tetap jalan?
Anna Mu'awanah: Investasi mayor di sini masih migas, sangat luar biasa, penyumbang 30 persen minyak nasional.
Kita ada kereta api yang mempercepat mobilisasi masyarakat.
Insya allah kita akan ada perda rencana tata ruang wilayah (RTRW) april tahun ini, sehingga kami akan review untuk RTRW 2021-2041, untuk memperjelas wilayah mana titik investasi, pertanian, peternakan, pertambangan dan sebagainya.
Jadi kita kan harus punya data peta, tanpa RTRW investor akan sangat sulit mencari tempat yang sesuai, misal ada investor mau masuk kita tinggal buka data peta.
Di sini juga ada industri padat karya ada pabrik sepatu, pabrik rokok.
Untuk perda RT/RW terakhir 2011.
Febby Mahendra: Apa tawaran atau strategi untuk menarik investasi, apa upah minimum regional (UMR) rendah salah satunya?
Anna Mu'awanah: UMR rendah tidak bermaksud menganiaya pegawai, UMR itu bukan rendah tapi harus rasional.
Febby Mahendra: Apa ada gunanya seorang politisi dan kepala daerah, mengingat ibu baru saja terpilih sebagai Ketua DPC PKB Bojonegoro?
Anna Mu'awanah: Kepala daerah adalah pejabat publik jabatan politis, jadi itu lebih bagus.
Jika ada anggapan orang partai saja yang diutamakan itu bisa dicek.
Misal di bojonegoro ada 1,4 juta orang, saya bangun jalan lalu yang bukan partai saya tidak boleh lewat, nanti saya digebukin orang.
Politik menurut saya adalah media pelayanan dan pengabdian, bukan kebalikan.
Jadi pejabat publik dan politik itu menurut saya saling menunjang, kita juga perlu kondusif saat bicara parlemen di DPR.
Febby Mahendra: Sepanjang menjadi kepala daerah, ada keluhan dalam membawahi orang-orang di birokrasi, katanya orang birokrat kalau bisa diperlambat ngapain dipercepat, kalau bisa mahal ngapain murah?
Anna Mu'awanah: Mungkin itu dulu, sekarang baik semua, kita lakukan pembinaan meski memang tidak mudah. Terus melakukan pembinaan itu kuncinya.
Febby Mahendra: Kiat menjadikan good goverment, memperkecil peluang korupsi karena sejatinya sulit untuk dihilangkan?
Anna Mu'awanah: Sistem dan kontrol, misal selama ini menganggap korupsi hanya uang, tapi korupsi waktu lebih bahaya lagi.
Mereka tidak melakukan pekerjaan sesuai, itu juga bahaya, jadi jangan berikan tugas di luar tupoksinya yang aneh-aneh, yang ada dikerjakan dengan baik.
Masyarakat juga bisa mengadukan mudah ke hand phone saya apabila ada pejabat kluyuran saat jam aktif.
Febby Mahendra: Ibu punya jiwa seni, bisa diceritakan awalnya?
Anna Mu'awanah: Iya sedikit-sedikit, berawal dari ada seniman minta baca puisi, lalu mereka bilang bagus.
Kemudian saya menciptakan dua karya lagu berjudul Jejeg lan njejeg (Berdiri tegak dan menendang, red) dan lali dalan (Lupa jalan, red). Keduanya berbahasa jawa, itu mulai saya ciptakan saat rapat satgas covid-19, iseng-iseng nulis bait lagu di tengah kejenuhan, tidak tahunya jadi lagu.
Febby Mahendra: Pernah ibu galau, tidak berbuat begini dikira begini saat menjabat Bupati?
Anna Mu'awanah: Itu biasa, semua tugas harus diselesaikan.
Tidak akan ada orang yang akan respon baik 100 persen, begitu juga sebaliknya.
Yang membuat saya galau saya lupakan fokus pelayanan, gampang kan.
Closing statment, kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Bojonegoro pandemi ini sungguh nyata, ada efeknya, hampir satu tahun ini kami mengajak semua mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Buat pikiran sesenang mungkin, jaga kesehatan minum air puitih yang banyak, semoga dengan hidup sehat bisa meningkatkan imun.
Kondisi pandemi kita harus tetap produktif, terus berinovasi.