Jendela Dunia
Vaksin AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah & Kematian, Indonesia dan 16 Negara Tunda Penyuntikan
Vaksin AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah & Kematian, Indonesia dan 16 Negara Tunda Penyuntikan
SURYAMALANG.COM - Vaksin virus corona asal Inggris, AstraZeneca, yang sudah tiba di Indonesia, untuk sementara waktu penggunaannya ditunda.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan, Indonesia untuk sementara waktu menunda penggunaan vaksin AstraZeneca.
Menteri Kesehatan mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai efek samping dari vaksin tersebut.
"Sampai saat ini berita yang kami terima dari WHO mereka masih meneliti, kami juga terima dari MHRA itu BPOM-nya UK, dan EMA itu European Medical Authority."
"Mereka sekarang belum mengonfirmasi apakah ini ada korelasinya karena vaksin atau tidak," kata Budi dalam Rapat Kerja di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Amien Rais Bikin Gaduh dengan Isu Presiden 3 Periode, KSP Singgung Sengkuni, Ini Tanggapan Jokowi
Baca juga: Penampakan Masjid Peninggalan Presiden Jokowi di Aceh, Bertembok Kayu Dikelilingi Semak & Pohon Kopi
Langkah penundaan pemakaian atau penyuntikan Vaksin AstraZeneca bukan hanya dilakukan oleh Indonesia.
Sejumlah negara sebelumnya juga telah melakukan penundaan, menyusul adanya laporan kasus pembekuan darah termasuk satu kasus kematian.
Meski demikian, pihak AstraZeneca membantah hal tersebut.
Menurut pihak perusahaan, keamanan vaksinnya telah dipelajari secara ekstensif dalam uji coba manusia dan tak ada kejadian merugikan serius yang dikonfirmasi.

Selain Indonesia, berikut ini sejumlah negara yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca:
1. Denmark
Denmark mengumumkan penangguhan vaksinasi AstraZeneca selama dua minggu menyusul adanya laporan kasus pembekuan darah di negara itu.
Menteri Kesehatan Magnus Heunicke mengatakan, jeda tersebut adalah tindakan pencegahan dan belum dimungkinkan untuk menarik kesimpulan.
“Kami bertindak lebih awal, itu perlu diselidiki secara menyeluruh,” ujarnya dalam unggahan Twitter.
Otoritas Kesehatan Denmark tetap menekankan bahwa keputusan penundaan hanyalah sementara.