Berita Trenggalek Hari Ini
Gus Miftah Beri Tausiah Secara Daring dalam Peringatan Isra Miraj yang Digelar Pemkab Trenggalek
Gus Miftah Beri Tausiah Secara Daring dalam Peringatan Isra Miraj yang Digelar Pemkab Trenggalek
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
Setelah mendengar penjelasan Nabi Muhammad SAW tentang ciri-ciri Baitul Maqdis, Abu Bakar berkata: “Engkau berkata benar. Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Nabi Muhammad SAW pun membalas perkataan Abu Bakar dengan kalimat: “Engkau wahai Abu Bakar adalah Ash-Shiddiq (orang yang membenarkan).”
Peristiwa Isra selalu lekat dengan keberadaan hewan Buraq. Mengenai Buraq, dalam Sirah Nabawiyah, Nabi Muhammad SAW berkata (Hadits Shahib Tirmidzi): “Ketika aku mendekati hewan tersebut untuk menaikinya, hewan tersebut menunjukkan sikap tidak suka, kemudian Malaikat Jibril menegurnya dan berkata ‘Kenapa engkau tidak malu atas apa yang engkau perbuat, wahai Buraq? Demi Allah, engkau memang pernah dinaiki hamba Allah sebelum Muhammad namun tak satu pun dari mereka yang lebih mulia di sisi Allah daripada Muhammad’. Buraq pun merasa malu hingga keringatnya bercucuran. Setelah itu, ia bersikap jinak kemudian aku menaikinya.”
Setelah Nabi Muhammad SAW menuntaskan perjalanan Isra, kemudian beliau melanjutkan perjalanan Miraj menuju langit bertemu dengan para nabi, para malaikat, dan Allah SWT.
Ibnu Ishaq berkata: “Demikianlah yang terjadi dengannya hingga sampai di langit ketujuh, lalu beliau bertemu dengan Tuhan-Nya dan Allah mewajibkan kepadanya lima puluh salat wajib dalam sehari.”
Setelah mendapat perintah salat lima puluh, Nabi Muhammad SAW turun dan berpapasan dengan Nabi Musa. Terjadilah dialog antara Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Musa tentang jumlah salat.
Nabi Musa beranggapan bahwa salat lima puluh kali sangat berat untuk diterapkan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Nabi Musa meminta Nabi Muhammad SAW menemui Allah SWT kembali untuk meminta keringanan.
Singkat kisah, setelah bolak-balik menemui Allah SWT untuk meminta keringanan ihwal jumlah salat, Nabi Muhammad SAW pun menyampaikan kepada Nabi Musa bahwa jumlah salat dikurangi menjadi lima kali. Namun, Nabi Musa menganggap salat lima waktu masih terlalu berat untuk diterapkan kepada umat.
Nabi Musa meminta Nabi Muhammad SAW kembali meminta keringanan kepada Allah SWT, namun Nabi Muhammad SAW sungkan karena terus-terusan meminta keringanan kepada Allah SWT.
Tentang hal ini, dalam Sirah Nabawiyah Nabi Muhammad SAW berkata (Hadits Shahih Bukhari Muslim): “Aku telah bolak-balik menghadap Tuhanku dan meminta-Nya hingga aku merasa malu kepada-Nya. Aku tidak melakukannya lagi.” (Eko Darmoko)
Berita terkait Isra Miraj dan Nabi Muhammad SAW
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/gus-miftah-guru-spiritual.jpg)