Advertorial

IPM Jatim Naik Signifikan dan Ketercapaian Indikator Keseluruhan Capai 91,99 Persen

Tingkat ketercapaian indikator kinerja dalam LKPJ 2020 Provinsi Jawa Timur mencapai keberhasilan yang membanggakan.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: isy
fatimatuz zahro/suryamalang.com
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan laporan kepada DPRD Jatim di rapat Paripurna di Kantor DPRD Jatim, Kota Surabaya, Senin (29/3/2021). 

Ini juga membanggakan, karena di masa pandemi, pendapatan daerah cenderung lebih sulit.

Namun nyatanya capaian pendapatan Jatim tercapai melebihi target.

Hal itu berhasil dicapai dengan beberapa inovasi yang dilakukan Pemprov Jatim, seperti pemberian insentif pajak, dan juga diskon pajak kendaraan bermotor. 

Sedangkan untuk belanja daerah direalisasikan sebesar Rp 32,28 triliun atau 93,41 persen dari target belanja daerah sebesar Rp 34,56 triliun. 

Refocussing APBD untuk Penanganan Pandemi Covid-19

Lebih lanjut, Khofifah juga menyampaikan bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) maupun APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2020 telah mengakomodir tuntutan perkembangan kondisi terkini, khususnya terkait dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020. 

Selain itu, Pemprov juga melakukan refocussing program atau kegiatan OPD sebesar Rp 2,38 triliun lebih, yang berasal dari efisiensi belanja daerah OPD untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp. 1,21 triliun lebih dan sisa alokasi belanja tidak terduga sebesar Rp 90,26 miliar lebih. 

"Hasil refocussing tersebut dialokasikan pada belanja untuk tenaga kesehatan sebesar Rp 11 miliar, belanja barang dan jasa untuk penanganan covid-19 sebesar Rp 128,52 miliar lebih, belanja bantuan sosial sebesar Rp 108,18 miliar lebih dan belanja tidak terduga sebesar Rp 1,31 triliun lebih," urai Khofifah. 

Adapun anggaran yang dialokasikan untuk, Social Safety Net sebesar Rp 995,04 miliar yang berasal dari BTT sebesar Rp 565,66 miliar lebih, penyediaan bantuan sosial melalui Biro Kessos sebesar Rp 108,18 miliar lebih dan sisanya berasal dari refocusing dan realokasi dari OPD yang memiliki tugas pokok dan fungsi sosial kemasyarakatan. 

"Dalam upaya mengakhiri penyebaran covid-19, kami juga mempercepat pelaksanaan vaksniasi untuk mewujudkan herd imunity," tukasnya. 

Dalam hal prosentase penduduk miskin di Jawa Timur pada September 2020 sebesar 11,46 persen, meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2020 dan meningkat 1,26 persen poin terhadap September 2019. 

"Secara nasional semua provinsi mengalami peningkatan penduduk miskin akibat covid-19," tandas Khofifah. 

Di akhir, Gubernur Khofifah juga menyebutkan bahwa angka produksi padi di Jawa Timur meningkat dan menduduki posisi pertama di Indonesia.

Untuk itu, pihaknya terus mendorong Bulog untuk menyerap gabah dan beras semaksimal mungkin. 

"Kita terus melakukan koordinasi secara virtual dengan pihak terkait, lalu kami terjun ke lapangan. Alhamdulillah, berdasarkan data BPS yang diluncurkan pada Maret 2021 lalu, tercatat produksi padi saat ini di Jatim tertinggi di Indonesia termasuk juga beras," papar Khofifah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved