Diam-Diam PKB Lirik Raffi Ahmad dan Agnez Mo, Maju Dalam Pilgub DKI Jakarta

Nama Raffi Ahmad dan Agnez Mo dikabarkan sedang didekati PKB untuk maju dalam pertarungan Pilgub DKI Jakarta 2024 mendatang.

Editor: Bebet Hidayat
Youtube Rans Entertainment
Artis Raffi Ahmad dan istri, Nagita Slavina. 

"Sangat kelihatan keinginan PKB saat didirikan oleh Gus Dur sudah hilang. Tidak ada lagi pengkaderan. Tidak ada lagi pemilihan ketua berdasarkan aspirasi dari bawah tapi semua ditentukan DPP," terangnya.

Hal ini, menurut Andi, yang membuat sekira seratusan DPC ingin diselenggarakannya MLB. Di Sulawesi Selatan, lanjut dia, sudah mencapai 12 DPC yang berkeinginan MLB. Total saat ini, di seluruh Indonesia, terdapat 113 DPC dan 10 DPW.

"Kita ingin menyelamatkan PKB. Cak Imin ibarat tuhan yang menentukan semua, tidak mendengarkan aspirasi dari arus bawah," ucap Andi.

Andi menyebut sudah ada komunikasi dengan petinggi PKB di tingkat pusat untuk MLB tersebut.

"Sudah berjalan dengan orang DPP. DPP menyarankan kalau menurut saudara tidak sesuai kebatinan pendiri PKB silakan. Mereka memberikan jalan. Tergantung bagaimana PAC, DPC," sambungnya.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta Ujang Komarudin mengatakan desakan MLB PKB muncul lantaran kekecewaan lawan politik Cak Imin di internal partai.

Isu MLB tengah hangat dibicarakan di internal PKB. Ujang melihat gejolak-gejolak MLB sedang dipersiapkan oleh lawan-lawan politik Cak Imin di internal PKB. "Jadi isu itu tidak akan muncul jika tidak ada gerakan-gerakan itu," ujar Ujang.

Baca juga: Respon Ashanty Lihat Artis Lain Ribut Soal Kalung Aurel, Harga Sekitar 12 Miliar, Kembar sama Nagita

Ujang mengatakan kelompok yang hendak melengserkan Cak Imin, harus memiliki kekuatan yang lebih besar. Terutama dengan meyakinkan para Ketua DPC yang notabenenya adalah pemilik suara."Karena kalau melakukan perlawanan tapi tidak kuat itu akan merepotkan mereka begitu," ucap Ujang.

Ujang melihat beberapa faktor, hingga muncul upaya 'kudeta' di antaranya lantaran sejarah kisruh dualisme kepengurusan PKB yang melibatkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Cak Imin.

"Faktornya pertama tentu Cak Imin dulu menang dari Gus Dur juga dianggap mengkudeta. Karena dianggap ada intervensi pemerintah sehingga menang melawan Gus Dur. Itu jadi indikasi, dulu Cak Imin juga mengkudeta, sekarang pun bisa," tutur Ujang.

Ujang menjelaskan fakfor kedua, kader PKB banyak yang kecewa lantaran digeser posisinya. Faktor selanjutnya ditengarai adanya penyalahgunaan ketentuan dalam AD/ART. "Keempat, bisa jadi tadi ada isu keterkaitan dengan isu jual beli jabatan," ucap Ujang.

Menurut Ujang, PKB harus menjadi partai modern, Cak Imin dinilainya sudah lama menjadi ketua umum. Sehingga perlu adanya regenerasi memberi kesempatan yang lain.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua DPC PKB Karawang Rahmat Hidayat Djati enggan mengomentari pernyataan Ahmad Zamakhsyari atau Jimmy terkait ancaman untuk menggelar KLB PKB Jawa Barat dan MLB PKB.

Rahmat menegaskan ia akan lebih fokus pada target-target 2024. Rahmat mengaku tidak ingin mengumbar persoalan internal partai kepada publik. Ia menyebut pihaknya tengah membangun soliditas partai.

Ia membantah terjadi konflik di tubuh partainya. Pun soal KLB PKB Jabar yang disebut-sebut Jimmy. "Enggak ada (KLB)," kata ujar Rahmat ditemui di kantor DPC PKB Karawang, Sabtu (3/4) lalu.

Rahmat mengaku akan bertemu Jimmy. Komunikasi pun sudah dibangun. Namun ia tak menyebut kapan pertemuan itu akan dilakukan. "Bukan hanya mencairkan suasana, tapi saya ditugasi untuk menyampaikan beberapa hal dari pimpinan terkait dengan PKB," ungkap dia.

Terlebih, kata dia, pada 8 April 2021 akan digelar Musyawarah Kerja Nasional yang digelar DPP PKB. Rahmat menyebut Presiden Jokowi direncanakan hadir pada acara itu. (tribun network/den/kompas.com)

Berita PKB lainnya bisa KLIK DI SINI

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved