Gempa di Jawa Timur
Korban Gempa di Desa Jogomulyan Tirtoyudo Kabupaten Malang Dibangunkan Rumah Sederhana Sementara
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa rumah yang saat ini dibangunkan berbeda dengan rumah yang nanti akan dibangunkan oleh BNPB.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Fatimatuz Zahroh , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Korban gempa di Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang segera dibangunkan rumah.
Sore ini, Jumat (17/4/2021), Gubernur Khofifah Indar Parawansa melakukan penyegeraan peletakan batu pertama pembangunan rumah sederhana dan sementara bagi warega korban gempa di Tirtoyudo.
Penyegeraan pembangunan rumah sederhana itu dilakukan hasil sinergi bersama Pemkab Malang dan jajaran Forkopimda.
Dengan pertimbangan, agar warga terdampak tidak berlama lama tinggal di pengungsian karena masih kondisi pandemi covid-19.
“Nah sekarang karena ada yang memberikan bantuan ke Pemkab Malang malang termasuk tadi ada yang memberikan bantuan ke Pemprov Jatim. Dan atas inisiasi Bupati Malang, maka dilakukan percepatan (pembangunan rumah sederhana dan sementara) agar mereka tidak lagi di pengungsian,” kata Khofifah.
Pertimbangannya karena memang kondisi saat ini masih dalam situasi pandemi.
Jika di pengungsian, kerumuman sangat kental dan erat kaitannya dalam menimbulkan klaster penularan.
Oleh sebab itu, berada di rumah dinilai lebih aman daripada berada di pengungsian.
Maka rumah sederhana dan sementara ini dibangunkan oleh Pemkab bersama Forkopimda TNI dan Polri.
Meski begitu Khofifah menegaskan bahwa rumah yang saat ini dibangunkan berbeda dengan rumah yang nanti akan dibangunkan oleh BNPB.
Memang ini hanya sementara sifatnya, namun setidaknya bisa memberikan tempat yang layak bagi warga terdampak.
Bangunan rumah sementara itu dibangunkan di titik-titik rumah yang rusak.
Sementara itu, ditegaskan Khofifah bahwa untuk pendataan rumah warga yang terdampak agar mendapatkan bantuan rekonstruksi dari BNPB, hingga saat ini masih dilakukan verifikasi dan validasi.
“Kita berharap dalam lima hari ke depan validasi ini selesai. Karena ibaratnya sekarang itu uji publik. Data yang sudah masuk ke kita dipublis untuk bisa mendapatkan respon masyarakat. Terutama jika ada yang belum masuk maupun ketegorisasinya,” tegasnya.