Breaking News

Penanganan Covid

Mabes TNI Akhirnya Sebut Status Penelitian Vaksin Nusantara, Akan Disusun Perizinan dan Kerjasama

Mabes) TNI akhirnya buka suara terkait status penelitian Vaksin Nusantara dengan menegaskan program Vaksin Nusantara bukanlah program dari TNI.

Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - Tribunnews.com/Gita Irawan - Twitter @aburizalbakrie
Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Senin (19/4/2021) dan Aburizal Bakrie (Ical) telah disuntik vaksin Nusantara langsung oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto pada Jumat (16/4/2021). 

Kemudian Universitas Airlangga adenovirus, ITB juga adenovirus, Universitas Gajah Mada menggunakan protein rekombinan, serta LIPI juga dengan protein rekombinan.

Sementara Vaksin Nusantara, disebut sebagai Vaksin yang dibuat Berbasis Sel Dendritik

Dijelaskan Terawan dalam wawancara bersama Kompas TV beberapa waktu lalu, vaksin Nusantara merupakan solusi yang ditawarkan bagi pasien komorbid atau penyakit penyerta.

Vaksin ini berbasis sel dendritik.

Sama seperti terapi pada pasien kanker, maka sel dendritik dari pasien kanker akan dikenalkan dengan antigen kanker.

Hasilnya, jika sel dendritik aktif maka akan menemukan dan memusnahkan sel kanker tersebut.

"Vaksin berbasis dendritik Cell ini intinya adalah dari setiap kita punya dendritik Cell tinggal dikenalkan pada antigen Covid-19 sehingga akan menjadi punya memori terhadap Covid- 19 prosesnya begitu simpel," jelas Terawan.

Sel dentritic ini disesuaikan dengan kondisi pasien.

Artinya, memungkinkan cocok diberikan kepada penderita komorbid yang tidak bisa menerima vaksin biasa.

"Menjadi vaksin individual dan disuntikkan secara subkutan ke dalam tubuh pasien penerima vaksin dan akan memberikan kekebalan terhadap covid 19 dan karena ini sifatnya menjadi imunitas yang seluler (imun yang bukan berasal dari antibodi tentunya akan bertahan lama," jelas dia.

Vaksin Nusantara disebut dikembangkan oleh peneliti di RSUP Dr Kariadi Semarang.

Proses 'vaksinasi' beberapa hari yang lalu dilakukan di RSPAD Jakarta.

BPOM dalam inspeksinya mendapati adanya peneliti dari luar negeri yakni AIVITA Biomedical, perusahaan farmasi asal Amerika yang dominan dalam penelitian.

BPOM sendiri menyebut semua komponen utama yang digunakan dalam pengembangan Vaksin Nusantara diimpor dari Amerika Serikat.

Komponen yang dimaksud berupa antigen, Granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF), medium pembuatan sel, dan alat-alat persiapan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved