Kapal Selam Nanggala Hilang

Apa Itu Black Out Kapal Selam KRI Nanggala 402 dan Kenapa Ada Temuan Tumpahan Minyak? Ini Kata Pakar

Dispenal melalui keterangan tertulis pada Rabu malam menyebut Kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out sehingga kapal tidak terkendali

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
Kolase - SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana -Ahmad Zaimul Haq
Pakar Kelautan ITS, Ir Wisnu Wardhana MSc PhD dan Foto dokumen aksi KRI Nanggala-402 saat peringatan HUT ke-69 TNI yang digelar di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Selasa (7/10/2014) 

Sementara itu, terkait ditemukannya ceceran minyak bisa jadi merupakan minyak dari KRI Nanggala-402, Wisnu memaparkan apa yang membuat bahan bakar minyak kapal selam tumpah.

Keluarnya bahan bakar minyak kapal selam rupanya jadi indikasi kerusakan yang bisa jadi karena faktor tekanan air dari kedalaman air.

Dalam kapal selam, desain konstruksi ada yang namanya tangki pemberat (ballast tank).

Kalau kapal selam didesain tahun 1980an untuk kedalaman 380 meter.

Tapi sekarang mungkin hanya 300 meter. Jika dipaksa lebih dari itu, tangki pemberatnya ini seperti diremas.

Karena ada gaya hidrostatik dari air yang meremas kapal selam.

Kalau sampai ada oli dan cairan minyak di permukaan air ini Indikasi tangki pemberatnya rusak.

Jika sudah 300 meter strukturnya mulai berbunyi dan kollaps. Tangki rusak semua minyak keluar.

"Di Indonesia ini kasus yang pertama, saya pikir ini menjadi refleksi pemerintah menilai diri sendiri apa yang kurang dari (Alutsista) Indonesia. Kemungkinan pertama, prosedur operasi sudah bagus atau tidak," ujar Wisnu.

Saat ini harapannya tim angkatan laut semaksimal mungkin bagaimana dengan cepat bisa menyelamatkan KRI Nanggala-402.

Keterangan Dispenal

Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) secara resmi menyampaikan informasi tertulis kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.00 WIB

Sebelum hilang kontak, kapal buatan Jerman tahun 1977 itu telah meminta izin menyelam ke Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II) pada pukul 03.00 WIB.

Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi.

"Namun setelah izin diberikan, KRI Nanggala hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi," tulis keterangan tertulis tersebut.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved