Ramadan 2021

Ramadan dan Ekonomi Syariah

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan berkah, Selain berkah ampunan dari Allah SWT, terdapat berkah yang bertalian dengan bidang ekonomi.

Editor: isy
MUI Jatim
Dr Drs M Fathorrazi MSi CPHCM, Ketua Badan Pengembangan Industri Halal MUI Jatim. 

Ramadan 2021
Dr Drs M Fathorrazi MSi CPHCM,
Ketua Badan Pengembangan Industri Halal MUI Jatim

SURYAMALANG.COM - Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan berkah.

Banyak macam berkah yang bisa diperoleh oleh orang beriman di bulan ini, di antara berkah tersebut ialah dihapusnya dosa yang telah dilakukan sebelumnya sampai kepada menggeliatnya ekonomi masyarakat, sebagaimana Sabda Rosulullah Muhammad SAW : “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah SWT), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR : Abu Hurairah)

Selain berkah ampunan dari Allah SWT, terdapat berkah yang bertalian dengan bidang ekonomi.

Kalau bicara masalah ekonomi, rasanya tidak masuk akal dan nalar kita menjadi buntu dibuatnya, sementara banyak orang melaksanakan ibadah puasa tetapi bidang ekonomi bergerak menggeliat, di antaranya justru pedagang makanan sampai sandang dan papan malah menuai banyak keuntungan karena banyaknya permintaan.

Puasa itu adalah Ibadah menahan lapar dan haus serta hal-hal yang membatalkannya mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Dengan demikian, seharusnya bila banyak orang berpuasa maka penjual makanan akan menuai kerugian besar karena berkurangnya permintaan.

Namun, justru terjadi sebaliknya yakni saat banyak orang menjalankan ibadah berpuasa maka semakin beraneka ragam makanan dan minuman yang ingin dicicipi oleh masyarakat sehingga permintaan terhadap makanan bukan semakin turun justru malah semakin meningkat.

Ini sekaligus jadi bukti bahwa sekarang terjadi pergeseran orientasi dari seller’s market menjadi buyer’s market.

Pasar yang berorientasi pada penjualan (sebagaimana dikemukakan oleh para pemikir klasik) telah hijrah pada pasar yang berorientasi pada pembeli, atau sekarang popular dengan sebutan bahwa pembeli adalah raja.

Menggeliatnya ekonomi saat bulan puasa menunjukkan bahwa ada sesuatu yang terjadi di luar nalar akal manusia, seakan suatu tanda bahwa sesuatu sedang berlangsung dan menunjukkan buktinya.

Sebagai orang yang beriman akhirnya fenomena seperti ini dinikmati dari tahun ke tahun, dari Ramadan ke Ramadan berikutya sebagai salah satu bentuk barokah dengan suatu keyakinan itulah tanda kekuasaan Allah SWT.

Bila Allah SWT telah berkehendak maka tiada mahluk yang dapat menghalanginya karena semuanya milik Allah SWT semata, sumber daya milik Allah, puasa hanya untuk Allah yang bermuara pada keyakinan bahwa rejeki juga diberi oleh Allah SWT.

Keyakinan yang demikian itu dalam kegiatan ekonomi bermuara pada statement bahwa semua sumber daya milik Allah SWT.

Adanya kepercayaan bahwa sumber daya milik Allah SWT dan manusia hanya bisa berikhtiar maka itu merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi Islami yang sedang diminati di Indonesia saat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved