Bursa Capres: Khofifah Indar Parawansa Masuk 4 Besar Kepala Daerah Calon Presiden Survei KedaiKOPI
Khofifah bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bursa Capres
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Bobby Koloway , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali masuk dalam bursa Calon Presiden.
Kali ini, terungkap dari Survei KedaiKOPI terbaru terhadap peluang Kepala daerah dari Indonesia Barat.
Khofifah bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Survei Peluang dari Timur diselenggarakan oleh Lembaga Survei KedaiKOPI dengan menggunakan metode face to face interview kepada 1215 responden yang berada di 34 provinsi.
Survei ini dilaksanakan pada 10 – 19 April 2021 lalu dengan Margin of Error ± 2.81% pada interval kepercayaan 95.0%.
Di Indonesia Barat, Anies Baswedan mendapatkan nilai tertinggi dengan 38,2 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan nilai 29, persen.
Dua peringkat di bawahnya diisi Ridwan Kamil 21 persen dan Khofifah Indar Parawansa dengan 9,6 persen.
Dalam survei ini, responden juga ditanya perihal alasan memberikan dukungan.
Ketika responden ditanya melalui pertanyaan tertutup pada pertimbangan dalam menentukan pilihan Presiden, di peringkat teratas didasarkan pada Hadiah dari timses pasangan presiden (86 persen).
"Kemudian, diikuti Mewakili kelompok masyarakat tertentu (Etnis, komunitas, agama, generasi, dsb). Angkanya, sebanyak 78,8 persen," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, Ph.D.
Kemudian, ketika ditanya misi/program kerja yang menjadi pertimbangan (pertanyaan terbuka), mayoritas responden mendasarkan pada program meningkatkan ekonomi, kesejahteraan rakyat.
"Angkanya cukup tinggi, mencapai 41,5 persen," katanya.
Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang mengalami rebound dari sisi ekonomi pada masa Pandemi.
Kondisi ekonomi Nasional dan Jawa Timur mulai menunjukkan pemulihan.