Bursa Capres: Khofifah Indar Parawansa Masuk 4 Besar Kepala Daerah Calon Presiden Survei KedaiKOPI
Khofifah bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bursa Capres
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
Ekonomi Nasional dan Jawa Timur memang masih terkontraksi di triwulan pertama 2021 (-0,74% dan -0,44%).
Sekalipun demikian, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang mencapai -2,07% untuk Nasional dan -2,39% untuk Jawa Timur.
Selain dari sisi ekonomi, terkait karakter yang disukai responden, ada tiga karakter tertinggi yang disukai responden. Yakni tegas (34,7 persen), jujur (18,4 persen), dan merakyat, sederhana, dan berjiwa sosial (12,7 persen).
Tak hanya di Indonesia Barat, survei ini juga mengulik peluang untuk Indonesia Timur.
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah merupakan kepala daerah dengan elektabilitas tertinggi di Indonesia Timur.
Zulkieflimansyah mendapatkan nilai tertinggi (20,8 persen), kemudian Gubernur Bali, I Wayan Koster (15,2% persen), dan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor dengan 12,3 persen.
Kunto menambahkan bahwa survei ini juga mengulik pendapat masyarakat mengenai tokoh dari Indonesia Timur.
"Nama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi tertinggi dengan 35,5 persen," katanya.
Kemudian, ada ada Mantan Ketua KPK, Abraham Samad dengan 24,8 persen, diikuti Mantan Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu (11,3 persen). Ada pula Fahri Hamzah dengan 9,7 persen, Zulkieflimansyah dengan 9,6%, dan Mantan Gubernur NTB, TGB Muhammad Zainul Majdi dengan 4,9 persen.
Selain itu, terdapat nama dan mantan menteri atau setingkat menteri yang muncul di dalam survei ini.
“Susi Pudjiastuti mendapatkan nilai tertinggi dengan 22,2 persen, diikuti dengan Mahfud MD 17,8 persen, Gatot Nurmantyo 16,7 persen, lalu ada Erick Thohir 16,1 persen.” lanjut Kunto.
Hendri menambahkan bahwa para pejabat dan mantan pejabat ini akan memiliki peluang mengisi panggung politik 2024.
“Terlebih mereka masih memiliki panggung politik yang lebih panjang dibanding beberapa Kepala Daerah yang akan selesai masa jabatannya di 2022 dan 2023," katanya.
Belum lagi para tokoh TNI/Polri yang muncul di survei sebelumnya. "Misalnya, Tito Karnavian, Budi Gunawan, Boy Rafli, atau Doni Monardo.” kata Hensat.