Berita Surabay Hari Ini
Rencana Sholat Ied di Masjid Al-Akbar Surabaya Ditinjau Ulang, Setelah Terbit SE Wali Kota
Kepastian sholat Idul Fitri di Masjid Al Akbar masih dibahas besok, Senin (10/5/2021) mengingat Pemkot Surabaya mengeluarkan Surat Edaran
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Bobby Koloway , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Rencana penyelenggaraan salat Id di Masjid Al Akbar akan dipertimbangkan ulang meski persiapan sudah berjalan dan sudah ada 5 ribuah calon jemaah Salat Id yang sudah mendaftar.
Pengurus Masjid Al Akbar memilih untuk membahas ulang rencana penyelenggaraan Salat Id mengingat pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan Surat Edaran yang meminta salat Id dijalankan di rumah.
Kepastian sholat Idul Fitri di Masjid Al Akbar pun masih dibahas besok, Senin (10/5/2021).
"Besok kami bersama pengurus akan membahas kepastian sholat Ied di rumah. Dua opsi keputusan yang kami siapkan: bisa lanjut atau tidak," kata Humas Masjid Al-Akbar, Helmy M Noor kepada SURYAMALANG.COM dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (9/5/2021).
Helmy memastikan apabila pengurus memutuskan sholat Ied dibatalkan, maka pihaknya akan segera menyosialisasikan kepada calon jemaah. Sebab, pengurus masjid memiliki kontak dan identitas calon jemaah.
Data ini diperoleh data pendaftar calon jemaah yang dilakukan secara online .
"Kami tidak masalah dalam hal sosialisasi. Dengan kontak yang kami miliki, kami segera bisa menyampaikan ke calon jemaah," katanya.
Pun apabila tetap dilanjutkan, pihaknya juga akan menyiapkan sejumlah protokol kesehatan secara ketat.
Ini seperti halnya ibadah sholat Tarawih dan Sholat Jumat yang juga terlaksana selama Ramadhan.
Dari jumlah jemaah, misalnya. Masjid Al-Akbar hanya akan memfasilitasi 15 persen (sekitar 6 ribu jemaah) dari total kapasitas (40 ribu jemaah).
Para calon jemaah telah mendaftar secara online melalui aplikasi.
Mereka akan menerima id card dari panitia yang wajib dibawa saat sholat Ied. Selain mengantisipasi membludaknya jumlah jemaah, ini juga akan memudahkan pola tracing.
Helmy mengungkapkan bahwa dari 6.000 kuota yang disiapkan, baru 5.000 calon jemaah yang mengambil id card.
"Jumlah jemaah yang hanya 5.000 jemaah ini sama seperti saat Al-Akbar menggelar Sholat Jumat dan Tarawih," katanya.