Fakta-fakta Fenomena Awan Arcus Raksasa Mirip Gelombang Tsunami di Aceh, BMKG Ungkap Penyebabnya

Fakta-fakta fenomena awan arcus raksasa mirip gelombang tsunami di Aceh, BMKG ungkap penyebabnya

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Fenomena awan arcus menyelimuti beberapa wilayah di Aceh Sabtu (12/6/2021) sekitar pukul 07.00 WIB. 

Beberapa warga dan pengendara di Nagan Raya menyatakan, takjub melihat fenomena alam tersebut.

Namun warga was-was, terhadap awan yang mirip gelombang tsunami itu.

"Ada sejumlah warga merekam. Sangat kelihatan," jelas Feri, seorang warga yang merekam di kawasan Suak Puntong dikutip dari SerambiNews.com 'Awan Raksasa Mirip Tsunami Kembali Selimuti Langit Sebagian Nagan dan Meulaboh, Ini Penjelasan BMKG'.

Dikatakan, beberapa waktu kemudian angin kencang tiba dan hujan sehingga awan yang raksasa kembali hilang.

3. Penyebab Awan Arcus Terbentuk 

Sementara itu, prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Nagan Raya, Rezky P Hartiwi dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (12/6/2021) terkait fenomena alam awan arcus yang kembali terjadi di langit Nagan Raya dan Aceh Barat mengakui hal itu.

Bahkan, awan tersebut juga kelihatan dari Kantor BMKG Nagan Raya di Kubang Gajah, Kecamatan Kuala Pesisir.

Menurut Rezky, fenomena awan arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat.

Serta lembab, sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.

"Kondisi tersebut dapat terjadi, salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan," kata Rezky.

Fenomena ini menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di aekitar pertumbuhan awan.

4. Tidak Ada Kaitannya dengan Tsunami

Awan arcus kembali muncul di langit Suak Puntong, Nagan Raya, Sabtu 12 Juni 2021
Awan arcus kembali muncul di langit Suak Puntong, Nagan Raya, Sabtu 12 Juni 2021 (Foto Kiriman Warga via SerambiNews.com)

Keberadaan awan ini, kata Rezky, murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer.

"Jadi tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami dan hal-hal mistis lainnya," katanya.

BMKG menyatakan, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi kondisi cuaca buruk dan dapat selalu meng-update informasi cuaca dari BMKG.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved