Berita Malang Hari Ini
Update Virus Corona Malang Jawa Timur Minggu 11 Juli 2021: Positif Covid-19 13703 Sembuh 11520
Terhitung sampai hari Minggu 11 Juli 2021, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 13703
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak perkembangan update virus corona Malang Jawa Timur dan vaksin Covid-19 hingga hari ini Minggu 11 Juli 2021.
Sampai saat ini, terjadi penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang cukup signifikan di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Terhitung sampai hari Minggu 11 Juli 2021, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 13703 orang.
Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, ada total 7421 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 dari Kota Malang dan 4441 dari Kabupaten Malang.
Sedangkan di Kota Batu, ada 1841 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur Kota dan Kota Batu berikut ini:
- update virus corona di Kota Malang
Pasien Positif Covid-19 = 7421 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 6322 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 685 orang
Pasien Dalam Pantauan = 414 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 4441 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 3664 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 307 orang
Isolasi di rumah = 192 orang
Gedung observasi = 0 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 278 orang
Pasien Suspek = 6470 orang
- update virus corona di Kota Batu
Pasien Positif Covid-19 = 1841 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 1534 0rang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 153 orang
Pasien Suspek: 1062 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Pasien Positif Covid-19 = 191942 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 163420 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 14236 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 14286 orang
Pasien Suspek = 11526orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.
Berikut update berita terkait virus corona dan vaksin Covid-19 di Malang Raya dan Jawa Timur:
1. Hari Terakhir Vaksinasi Covid-19 di Gelora 10 November, Hanya Melayani Vaksinasi Untuk Anak

Vaksinasi di Gelora 10 November (G10N) untuk kalangan umum memasuki hari kelima, Sabtu (10/7/2021).
Pada hari terakhir, Minggu (11/7/2021) pemberian vaksin akan difokuskan pada anak usia 12-17 tahun.
"Saya sampaikan besok (di G10N) sudah berhenti, tidak ada lagi vaksin yang untuk masyarakat umum. Jadi besok itu di G10N vaksinasi hanya untuk anak-anak SD-SMP, kami dahulukan anak-anak," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Sabtu (10/7/2021).
Cak Eri menerangkan, Pemkot Surabaya menyiapkan 280 ribu dosis untuk vaksin di G10N sejak Selasa (6/7/2021) lalu. "Sekarang sudah habis. Perhari, kami menghabiskan 50 ribu dosis," kata Cak Eri.
Lonjakan penerima vaksin di G10N di antaranya ada pada Sabtu (10/7/2021). "Hingga pukul 13.00 WIB, sudah ada 35 ribu yang divaksin," katanya.
Membludaknya jumlah vaksin tersebut karena hari libur. Selain itu, adanya sejumlah perusahaan yang mengirimkan karyawannya.
"Kami memang meminta perusahaan yang memiliki karyawan dan berkerja di Surabaya untuk mengikuti vaksin," kata Cak Eri.
Namun, ada sejumlah perusahaan yang juga mengirimkan karyawan dari luar daerah. "Ada perusahaan yang tercatat di Disnaker hanya memiliki karyawan sebanyak 20 orang, namun yang dikirim sebanyak 100 orang," kata Cak Eri.
"Ternyata, karyawan yang dikirim berasal dari cabang perusahaan yang lokasinya luar Surabaya. Ini yang sedang kami evaluasi," kata Cak Eri.
Baca juga: Tak Ber-KTP Atau Tak Berdomisili di Surabaya Dilarang Vaksinasi Covid-19 di Gelora 10 November
Nantinya, vaksinasi di G10N akan dilanjutkan kembali apabila stok dari Kementerian Kesehatan telah diterima Pemkot Surabaya. "Saat ini kami sedang mengusulkan ke Kemenkes," kata Cak Eri.
Tak tanggung-tanggung, usulan vaksin yang diminta Pemkot Surabaya mencapai 1,8 juta dosis. Selain diberikan kepada mereka yang belum vaksin, jumlah tersebut juga diperuntukkan bagi penerima dosis kedua.
"Masih ada 800 ribu warga Surabaya yang belum divaksin dosis pertama. Berdasarkan hitungan kami, kami bisa tuntaskan selama dua pekan apabila tiap hari bisa 50 hari dosis," kata Cak Eri.
Apabila stok tersedia, proses vaksinasi juga akan disebar. Tak terpusat di G10N saja, namun juga sejumlah lokasi lain.
Di antaranya, Polrestabes Surabaya, Kejaksaan, dan beberapa kantor lain. "Semoga permintaan vaksin kepada Pemerintah Pusat bisa segera dikirim," katanya. (bobby constantine koloway)
2. RS Darurat dan Pemakaian Rusunawa UB Difinalisasi Untuk Tangani Covid-19

Di Kota Malang bakal ada RS darurat di RST Soepraen.
Hal itu hasil koordinasi dengan Kostrad dan Pemkot Malang.
"Saya sudah minta Pak Sekda untuk ditindaklanjuti. Saat ini finalisasi. Namun masih koordinasi dengan KSAD karena sedang mengumpulkan seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia, dibawah naungan Angkatan Darat," jelas Sutiaji pada wartawan, Jumat sore (9/7/2021).
Sempat ada rencana walikota meninjau RST Soepraoen pada Jumat sore usai kegiatan deklarasi mendukung PPKM Darurat oleh FKUB dan tokoh lintas agama.
Namun kemudian dibatalkan. Konsep RS darurat nanti seperti halnya RS dan untuk pasien Covid-19 yang sudah agak mendingan. Sehingga di RS adalah yang agak berat.
Di rumah sakit darurat juga harus ada ICU-nya. Pemkot juga berencana membuka kesempatan pada masyarakat sebagai relawan, seperti relawan nakes.
Tujuannya agar masyarakat bisa memberikan kontribusinya. Sebab saat ini para nakes banyak yang sudah terpapar covid19.
Selain RS darurat, juga sedang finalisasi dengan Universitas Brawijaya (UB) terkait pemakaian rusunawa di kampus 2 Dieng.
Rusunawa ini sudah pernah ditinjau oleh Forkompimda pada Juni 2021 lalu. Lokasinya berada di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Ini akan jadi safe house.
Menurut Walikota Malang, pemkot sebenarnya memiliki sarana tempat seperti gedung SD daj SMP. Tapi persoalannya adalah pada ketersediaan nakes.
"Jika kita menggelar safe house, maka harus memikirkan keluhannya apa, bednya dimana, nakesnya siapa. Jangan sampai orang yang ditempatkan disana tidak bisa menangani. Jadinya malah tertular," kata dia.
Karena itu sudah dipikirkan matang soal safe house di rusunawa UB sehingga sudah kerjasama dan finalisasi.
Sedang dr Husnul Muarif menyatakan BOR (Bed Occupancy Ratio) sudah overload termasuk di IGD karena melonjaknya pasien Covid-19.
"Meski sudah ditambah bed-nya, tapi terisi semua," jelasnya. (Sylvianita Widyawati)
Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.OM
Ikuti Berita Terkait Virus Corona Malang dan Berita Malang Hari Ini Lainnya