Berita Malang Hari Ini
Update Virus Corona Malang Jawa Timur Senin 19 Juli 2021: Positif Covid-19 17563 Sembuh 12034
Terhitung sampai hari Senin 19 Juli 2021, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 117563
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak perkembangan update virus corona Malang Jawa Timur dan vaksin Covid-19 hingga hari ini Senin 19 Juli 2021.
Sampai saat ini, terjadi penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang cukup signifikan di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Terhitung sampai hari Senin 19 Juli 2021, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 117563 orang.
Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, ada total 8865 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 dari Kota Malang dan 6587 dari Kabupaten Malang.
Sedangkan di Kota Batu, ada 2111 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur Kota dan Kota Batu berikut ini:
- update virus corona di Kota Malang
Pasien Positif Covid-19 = 8865 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 6434 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 700 orang
Pasien Dalam Pantauan = 1731 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 6587 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 3876 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 811 orang
Isolasi di rumah = 1574 orang
Gedung observasi = 0 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 326 orang
Pasien Suspek = 6542 orang
- update virus corona di Kota Batu
Pasien Positif Covid-19 = 2111 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 1724 0rang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 163 orang
Pasien Aktif: 224 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Pasien Positif Covid-19 = 239168 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 180508 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 16252 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 42408 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.
Berikut update berita terkait virus corona dan vaksin Covid-19 di Malang Raya dan Jawa Timur:
1. Penyebab Sulitnya Dapat Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kota Malang Terjawab, Dinkes Buka-Bukaan

Keluhan warga Kota Malang yang merasa kesulitan mendapatkan vaksinasi Covid-19 di kota sendiri mulai bermunculan dalam pekan terakhir ini.
Keluhan muncul ketika jadwal vaksinasi Covid-19 di Puskesmas untuk warga setempat sesuai data RT dan RW tidak berjalan lagi.
Warga juga sulit mendapatkan kuota di setiap jadwal vaksinasi di Puskesmas, pendaftaran secara online maupun datang langsung ke Puskesmas seringkali berujung dengan pernyataan " Kuota Sudah terisi/ Habis".
Beberapa lokasi vaksinasi Covid-19 massal pun selalu diserbu warga hingga memunculkan kerumunan sejak subuh.
Lagi-lagi, banyak warga kota Malang yang antusias untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 harus pulang dengan kecewa karena kuota habis.
Fenomena kerumunan dan antrian ratusan warga kota Malang jadi sering ditemui di beberapa lokasi penyelengaraan vaksinasi massal di kota Malang.
Warga memburu acara vaksinasi massal karena jadwal dan sistem vakisnasi Covid-19 di Puskesmas tak lagi berjalan baik.
Helmy, warga Kedungkandang mengatakan ia mendatangi setiap acara vaksinasi massal tapi selalu menenmui kerumunan dan kuota habis.
Ia juga tak pernah mendapat kuota di Puskesmas dan tak mendapat informasi lanjutan tentang jadwal vaksinasi per RT/RW.
"Saya tanya ke Call center Covid-19 kota Malang, jawabannya disuruh tanya langsung ke Puskesmas. Saya tanya ke Puskesmas jawabannya; tanyakan ke RT/ RW dan Kelurahan, saya tanya ke RT jawabannya ; tanyakan ke pemerintah kang. Bagaimana ini warga tidak mendapat info pasti?" keluh Helmy.
Terpisah, salah satu Ketua RT di Sawojajar Kota Malang, Kusuma membenarkan jika belakangan tidak ada lagi info terbaru jadwal vaksinasi dari Puskesmas untuk warga.
Beberapa klinik yang biasanya menyediakan vaksinasi Covid-19 untuk warga belakangan juga tak lagi menyediakan layanan itu.
"Program vaksinasi di Puskesmas tetap ada , tapi belakangan jadwal lewat RT/RW belum ada info baru, menunggu lama sekali," ujar Kusuma pada SURYAMALANG.COM, Minggu (18/7/2021)
Jawaban Dinas Kesehatan Pemkot Malang
Pemkot Malang akhirnya angkat bicara terkait antusias warga kota Malang yang tinggi dan sistem Vaksinasi di Puskesmas yang dikeluhkan .
Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif memaparkan, jatah vaksin tak hanya diberikan ke Dinas Kesehatan. Tapi juga ke TNI dan Polri.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif. (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)
"Dari Kemenkes, vaksin diberikan ke Dinkes, Yankes TNI dan Urkes Polri," jelasnya.
Namun jika ada event dan butuh support, maka akan diberi.
Misalkan kegiatan TNI di UM membutuhkan vaksin untuk 15.000 orang. Sedang TNI memiliki vaksin untuk 10.000 orang, maka Dinkes Kota Malang juga membantu memberi vaksin untuk 5000 orang berupa vaksin Astra Zeneca.
Terkait program vaksinasi Covid-19 reguler di Puskesmas untuk warga Kota Malang yang biasanya disusun jadwalnya sesuai kuota RT dan RW setempat, Husnul menyebut program itu memang ada, tapi kondisional.
Husnul menyebut memang ada vaksinasi lewat pendataan RT-RW.
"Memang ada. Itu sistem reguler wilayah. Di mana Puskesmas bekerjasama dengan RT RW dengan menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin," jawab Husnul saat bertemu di kegiatan vaksinasi di Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu (17/7/2021).
Jika ada vaksin, pihaknya akan menyampaikan ke camat dan lurah.
Tapi memang tak bisa menyasar semua masyarakat karena keterbatasan vaksin.
Maka ada sebagian masyarakat yang divaksin lewat cara ke reguler wilayah.
"Jadi tidak ada itu penuntasan misalkan hanya di kelurahan A saja. Nanti akan ada konflik kalau begitu," katanya.
Maka jika ada vaksin di Puskemas yang membawahi beberapa kelurahan, maka diminta merundingkan sistemnya.
Sedang vaksinasi non reguler adalah diadakan lewat event/kegiatan.
Biasanya diadakan pada Sabtu-Minggu untuk percepatan vaksinasi. (Sylvianita Widyawati)
2. PPKM Darurat Efektif Kendalikan Covid-19 di Kabupaten Malang
PPKM Darurat efektif mengendalikan Covid-19 di Kabupaten Malang.
"Angka COvid-19 naik karena pemberlakuan tracing. Bila ada satu orang positif, kami bisa temukan sampai 15 orang saat tracing."
"Jadi orang yang positif ketahuan lebih banyak. Kami tracing kepada masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19," terang Letkol Inf Yusub Dody Sandra, Dandim 0818 Kabupaten Malang - Kota Batu kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (18/7/2021).
Kebiasaan masyarakat selama PPKM Darurat jauh berbeda dengan masa sebelum penerapan pembatasan mobilitas tersebut.
"Kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat meningkat tapi kami harus tetap waspada," kata Yusub.
Yusub akan mengikuti anjuran pemerintah pusat terkait perpanjangan PPKM Darurat.
"Bila diperpanjang, kami ikut. Bila tidak diperpanjang, kami harus siap protokol kesehatan ketat, mengurangi mobilitas, dan menghindari pusat keramaian. Kini penularan Covid-19 masih tinggi," jelasnya.
Yusuf mengakui PPKM Darurat turut menggerus pendapatan sektor perdagangan.
Pembatasan kegiatan masyarakat membuat pendapatan juga ikut terbatas.
"Kami sudah diantisipasi dengan pemberian bantuan," papar Yusub.
Menurutnya, TNI dan Polri telah memberi bantuan sosial kepada masyarakat terdampak PPKM Darurat.
"Terutama di wilayah yang butuh bantuan tersebut," tutupnya.
Kapolres Malang, AKBP R. Bagoes Wibisono mengatakan pihaknya telah menyalurkan sebanyak 1.000 paket sembako di Kabupaten Malang.
Paket sembako tersebut berisi beras, minyak goreng, teh, gula, kornet, mie instan, telur, dan susu.
"Kami bagikan bansos ini melalui 30 Polsek jajaran, kemudian dibagikan kepada warga kurang mampu di daerah masing-masing," beber Bagoes.
Bagoes memahami penghasilan masyarakat terdampak PPKM Darurat.
“Ini langkah percepatan untuk membantu warga kurang mampu dan terdampak PPKM Darurat,” ungkapnya. (Mohammad Erwin)
Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.OM
Ikuti Berita Terkait Virus Corona Malang dan Berita Malang Hari Ini Lainnya