Data Covid-19 di Kota Malang Dapat Sorotan Dari Luhut, Sutiaji Beralasan Ada Keterlambatan Laporan

Setelah disindir Luhut, Wali Kota Malang berdalih telah terjadi keterlambatan pelaporan data kasus covid-19 sehingga data tak sinkron dengan pusat

KOLASE - SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar H - YouTube
Wali Kota Malang, Sutiaji dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM, Luhut Binsar Panjaitan yang menyebut Malang Raya jadi perhatian khusus pemerintah pusat karena peningkatan kasus kematian Covid-19 

SURYAMALANG, MALANG -  Wali kota Malang, Sutiaji, menanggapi pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang mempersoalkan data covid-19 di Kota Malang

Sutiaji beralasan, permasalahan data covid-19 di kota Malang terjadi karena keterlambatan pelaporan data. 

Sutiaji menyampaikan, ada sekitar 1.000 data kesembuhan Covid-19 di Kota Malang yang belum terlaporkan.

Hal ini berdasarkan hasil rekap data yang telah dilakukan pada pagi tadi, Selasa (10/8) ketika Sutiaji melakukan pertemuan dengan Camat, kepala Puskesmas dan kepala bidang Dinas Kesehatan Kota Malang.

Sutiaji mengklaim, bahwa sebenarnya tingkat kesembuhan positif Covid-19 di Kota Malang kini sudah di angka 92 persen.

"Pagi tadi kami kumpulkan pak Camat, Puskesmas, kabid dinkes untuk cocok-cocokan. Ternyata data yang belum terlaporkan berkaitan dengan jumlah kesembuhan kita lebih dari 1000 yang belum terlaporkan. 

"Karena kadang-kadang. Tingkat kesembuhan kecil, tapi rata-rata kan dari laporan sampling tiga kecamatan sudah hampir 90 persen kesembuhan," ucapnya ketika ditemui di Balaikota Malang.

Sutiaji menambahkan, bahwa data Covid-19 setiap harinya harus dilaporkan kepada Pemerintah Pusat.

Akan tetapi, dengan adanya keterlambatan pengiriman data itu terjadi perbedaan data yang disajikan oleh pemerintah pusat hingga disinggung Menteri Luhut.

"Di update datanya itu yang bermasalah. Jadi data itu sudah di Dinkes. Bisa dikatakan kirim datanya pukul 20:00 WIB, pukul 20:02 WIB itu sudah tidak bisa masuk. Misal tentang kesembuhan dan lain-lain. Padahal setiap hari kami laporan," tambahnya.

Masalah lain di Kota Malang menurut Sutiaji ialah belum direkapnya ketika tidak ada kasus penambahan kasus Covid-19 di Kota Malang.

Rekapnya pun baru dilakukan selang beberapa hari, ketika ada penambahan 300 kasus Covid-19.

Sutiaji pun menyayangkan kejadian ini, dan dia menganggap bahwa pada bulan lalu banyak orang yang sembuh tapi belum dilaporkan.

"Hal-hal semacam ini yang masih ditemukan di lapangan. Makanya tadi ini kami cocokkan," ucapnya.

Pria kelahiran Lamongan mengaku, bahwa dia tidak marah atas keterlambatan pelaporan data ini kepada petugas di Dinas Kesehatan Malang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved