Berita Malang Hari Ini
Rumah Teduh Kota Malang, Bantu Pasien Kanker dan Pendamping Peroleh Rumah Singgah
Juwariyah, 67, warga Muncar Banyuwangi, sudah dua pekan tinggal di Rumah Teduh 21 Sahabat Iin di Jalan Pajajaran Kota Malang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
Reporter: Sylvianita Widyawati
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | MALANG - Juwariyah, 67, warga Muncar Banyuwangi, sudah dua pekan tinggal di Rumah Teduh 21 Sahabat Iin di Jalan Pajajaran Kota Malang.
Konsep Rumah Teduh adalah semacam rumah singgah untuk pasien kanker dari keluarga tidak mampu.
Yang tinggal di sini diberi tempat untuk tidur dan makan gratis.
Founder Rumah Teduh adalah Iraningsih Achsien dari Bandung.
Selain di Malang, Rumah Teduh ada di Bandung, Sukabumi dan Malang.
Di Malang ada sejak Oktober 2020 di tiga titik dan disiapkan dua ambulans.
Ketika kasus Covid-19 meningkat, pada bagian belakang rumah ini menampung isoman tanpa komorbit yang bisa beraktifitas mandiri.
Menurut wanita ini, ia di Malang karena harus menemani anaknya Siti Romlah, 51, yang harus berobat kanker serviks di RSSA.
Berat baginya jika harus kerap PP Malang-Banyuwangi untuk pengobatan anaknya yang kemungkinan berjangka panjang.
"Anak saya berobat pakai BPJS di RSSA Malang. Awalnya ada juga yang menawarkan kos dengan biaya di atas Rp 500.000 per bulan. Bagi saya berat. Belum biaya makannya dan beli-beli lainnya," kata Juwariyah pada suryamalang.com saat bersantai.
Ia dan anaknya mendapat tempat tidur yang layak dan mendapat makan gratis.
"Setiap minggu di sini didrop keperluan memasak. Gas elpiji, sayuran, beras, migor dll. Pendamping pasien yang tinggal di sini akan memasak di dapur dan makan bersama," jelas dia.
Setiap pasien hanya didampingi satu pendamping.
Ia termasuk baru di lokasi, karena ada juga yang sudah enam bulan.