Breaking News

Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Rini Syarifah, Bupati Blitar Perempuan Pertama, Gerakan Wanita Bangun Kab Blitar

Dengan pengalamannya sebagai pengusaha, Mak Rini bertekad memajukan ekonomi masyarakat Kabupaten Blitar. 

Penulis: Samsul Hadi | Editor: isy
samsul hadi/suryamalang.com
Bupati Blitar Rini Syarifah sedang berbincang dengan Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network dan Penanggung Jawab Harian Surya Tri Mulyono di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, Jumat (27/8/2021). 

Surya: Kalau kekhasan produk UMKM di Kabupaten Blitar apa, Bu?

Mak Rini: Blitar punya banyak produk UMKM, mulai kuliner, kerajinan, dan batik. Produk UMKM kami banyak, jumlahnya ribuan.

Surya: Bu, ini agak keluar dari topik ekonomi. Ibu ini sudah mapan sebagai pengusaha, sudah selesai urusan materi, tiba-tiba mau terjun ke politik yang intriknya tinggi. Apa yang melandasi terjun ke politik, Bu?

Mak Rini: Saya ini kebetulan dari latar belakang pengusaha. Ayah saya pernah dipercaya memimpin partai politik di Blitar. Tetapi, secara tidak langsung ayah saya berharap saya tidak terjun langsung di dunia politik. Tetapi, karena saya ingin membaktikan diri saya ke Kabupaten Blitar, yang mungkin perlu sentuhan keibuan, maka itu saya ikut kontestasi politik dan Alhamdulillah masyarakat percaya kepada saya.

Surya: Bu, sebagai Bupati pertama wanita di Kabupaten Blitar, ada rintangan apa yang dialami atau justru ini jadi keunggulan sebagai kepala daerah wanita pertama di Kabupaten Blitar?

Mak Rini: Saya merasa, saya tidak sendiri. Di belakang saya ada emak-emak. Jadi semangat saya memimpin Kabupaten Blitar di belakang saya ada emak-emak yang luar biasa. Jadi saya merasa emak-emak harus digerakkan untuk membangun Kabupaten Blitar lebih maju dan lebih sejahtera.

Surya: Bu, kalau boleh digambarkan secara singkat, sebenarnya enaknya jadi Bupati dan tidak enaknya jadi bupati itu apa?

Mak Rini: Ngomong enaknya, saya bisa langsung bersentuhan dengan masyarakat. Kami tahu kondisi di lapangan, kondisi di bawah itu seperti apa, keluhan-keluhan masyarakat seperti apa, lalu apa yang bisa kami bantu untuk mereka.

Tidak enaknya mungkin saya harus membagi waktu dengan keluarga. Tapi, keluarga sudah memaklumi karena ini bakti tugas saya untuk Kabupaten Blitar. Keluarga mendukung. 

Surya: Boleh diceritakan awal mula karir ibu sampai terpilih jadi kepala daerah?

Mak Rini: Saya lahir di Blitar, saya SD di Kepanjenlor Kota Blitar, lalu SMP di SMPN 1 Kota Blitar. SMA saya di SMAN 1 Garum Kabupaten Blitar. Sempat kuliah di Surabaya satu semester dan kembali ke Malang diterima di UB (Universitas Brawijaya), saya ambil Diploma 3. Selesai kuliah kemudian menikah. Saya dan suami kerja bareng meneruskan usaha keluarga. Setelah beberapa tahun menggeluti bisnis, alhamdulilah ketercukupan, saya menikmati semuanya. 

Panggilan hati untuk terjun ke masyarakat inilah yang mendorong saya terjun politik. Saya berpikir untuk apa sih hidup, kalau hanya untuk dinikmati sendiri. Saya ingin senangnya bareng-bareng. Mungkin itu, bisa menyenangkan hati orang lain itu luar biasa, kepuasan yang tidak bisa dibeli.

Surya: Bu, setelah sekian waktu jadi Bupati tentu dinamikanya sangat tinggi, ada yang berkesan dan mungkin belum terlupakan sampai sekarang?

Mak Rini: Saya yang paling berkesan bertemu dengan tokoh-tokoh, baik dari pusat, provinsi, dan di Blitar. Masyarakat Blitar dinamis dan harmonis. Jiwa gotong royong dan kekeluargaan masyarakat Blitar luar biasa. 

Surya: Baik Bu, kita sudah di penghujung acara, sebelum kita tutup, ada pesan bagi masyarakat bagaimana membantu memulihkan ekonomi dan pemberantasan Covid-19 di Kabupaten Blitar

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved